Warga Winduherang Gelar Sedekah Bumi

Minggu 01-10-2017,13:03 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

KUNINGAN-Warga di Kelurahan Winduherang, Kecamatan Cigugur, merayakan hari jadi tempat kelahiran mereka yang ke-536 dengan menggelar acara tradisi sedekah bumi, Jumat (29/9). Acara tradisi berupa makan bersama masyarakat di jalan Kelurahan Winduherang dihadiri oleh Bupati Kuningan Acep Purnama, muspika, serta lurah dan tokoh masyarakat Kelurahan Winduherang. Diawali dengan pembacaan doa dan dzikir bersama yang dipimpin oleh tokoh agama setempat, warga memanjatkan doa dan syukur kepada Allah SWT atas nikmat dan anugerah yang telah diberikan. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan pembacaan hikayat atau sejarah singkat Kelurahan Winduherang oleh ketua panitia yang juga Ketua MUI Kelurahan Winduherang, H Dodoy Hadori. Hingga akhirnya, acara puncak yang dinanti-nanti pun tiba. Yaitu menikmati hidangan makan yang dibawa dari hasil partisipasi seluruh masyarakat secara bersama-sama, termasuk Bupati Acep dan para tamu undangan. Dodoy mengatakan, kegiatan ini merupakan tradisi tahunan warga dalam rangka memperingati Hari Lahir Kelurahan Winduherang yang tahun ini berusia 536 tahun. Sedekah bumi, kata Dodoy, mengandung makna wujud syukur kepada Tuhan dengan cara saling berbagi dan mengasihi yang ditunjukkan dengan acara makan bersama di satu tempat yang sama tanpa ada batas golongan dan jabatan. \"Makanan yang disajikan merupakan hasil sumbangan masyarakat dari setiap blok. Semuanya disatukan, kemudian dinikmati bersama di satu tempat tanpa memandang kelas dan golongan mana,\" kata Dodoy. Acara sedekah bumi juga, kata Dodoy, sebagai bentuk syukur warga atas nikmat rezeki, kesehatan dan umur panjang yang diberikan Tuhan hingga saat ini. Selain acara sedekah bumi, kemeriahan hari jadi Kelurahan Winduherang juga akan berlanjut hingga tadi malam berupa Pawai Taaruf dan pawai obor, serta malam syukuran di tempat yang sama. Bupati Acep mengapresiasi kegiatan sedekah bumi warga Kelurahan Winduherang tersebut sebagai wujud kearifan lokal yang mencerminkan nilai kebersamaan dan gotong royong yang sudah sulit ditemukan di zaman modern seperti sekarang. Acep pun berharap, kegiatan tersebut bisa terus digelar rutin setiap tahun dan diturunkan kepada anak cucu keturunan warga Winduherang untuk dilestarikan. \"Semoga kesejahteraan dan kemakmuran selalu menyertai warga Winduherang. Saya titip, lestarikan tradisi sedekah bumi ini sebagai wujud kekompakkan dan kebersamaan untuk kemakmuran masyarakat Winduherang,” ujar Acep. (fik)

Tags :
Kategori :

Terkait