CIREBON - Tambahan blangko Kartu Tanda Penduduk Elektronik (E-KTP), mundur dari jadwal. Sebelumnya, diperkirakan 27 September blangko sudah diterima. Namun hingga saat ini barang yang ditunggu belum juga datang. Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil), Sanusi S Sos mengatakan, keterlambatan tersebut terjadi di Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Kemungkinan besar masih dalam pengaturan distribusi. \"Informasi terakhir dari provinsi Rabu akan dikirimkan, sehingga kita masih menunggu kabar dari provinsi terkait dengan pengiriman ini,\" ujar Sanusi, kepada Radar, Senin (2/10). Meski sudah ada di Pronvinsi Jabar, Sanusi belum mengeataui berapa jumlah kepingan blangko yang akan dikirimkan. Disdukcapil sendiri masih memperjuangkan agar alokasi yang diterima mencapai 28 ribu keping. Jumlah itu sesuai dengan kebutuhan pencetakan yang ada. \"Mudah-mudahan sesuai permintaan. Tapi kita nggak tau, biasanya menyesuaikan jumlah yang ada di kementerian,” katanya. Andai 28 ribu blangko yang diterima, Sanusi memperkirakan kebutuhan yang ada akan terpenuhi. Kota Cirebon sendiri memerlukan pencetakan untuk pemenuhan E-KTP yang rusak, hilang, perubahan status maupun perpindahan domisili. \"Semoga semuanya bisa terpenuhi, karena jumlah angka yang nantinya akan dikirimkan sampai saat ini belum pasti,\" paparnya. Sementara itu, data surat keterangan (suket) pengganti E-KTP sampai September sendiri sudah mencapai 23.097. Kepala Bidang Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) Disdukcapil, Rakhmat mengungkapkan, selain suket juga terdapat jumlah print ready record (PRR) 4.518. Sedangkan data send for enroll (SFE) 2.194. Bila suket digabung dengan PRR sendiri, paling tidak dibutuhan 29.809 keping blangko. “Itu total keseluruhan. Makanya pengajuan 28 ribu keping itu sangat logis,” tandasnya. (myg)
Kategori :