Jangan Bisnis Forex jika Belum Punya Pengetahuan Cukup, Ini Penjelasannya

Rabu 04-10-2017,08:38 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

BISNIS Forex adalah investasi yang potensi keuntungannya sangat besar, tetapi risiko kerugiannya pun sangat besar. Bentuk bisnis Forex ada banyak, di antaranya membeli langsung mata uang asing, memberikan sejumlah dana melalui manajer investasi yang kemudian dibelikan Forex. Perencana Keuangan Independen Safir Senduk memaparkan, sepanjang bisnis Forex dalam bentuk membeli mata uang asing atau tabungan mata uang, tidak terlalu berisiko. ”Tetapi untuk bisnis Forex yang lebih dari itu, maka potensi risikonya sangat besar, walaupun potensi keuntungannya juga besar,” jelas pria yang aktif menulis buku seputar keuangan tersebut. Menurut Safir Senduk, jika belum memiliki pengalaman investasi, sebaiknya tidak langsung berinvestasi di Forex. Orang yang investasi Forex akan lebih baik jika memiliki pengetahuan cukup tentang keuangan dan bisa membaca pergerakan ekonomi. Di samping itu, jika ingin investasi Forex, sebaiknya dana yang digunakan bukan satu-satunya yang dimiliki. Melainkan dana lebih yang tidak digunakan. ”Tetapi kalau memang benar-benar punya pengetahuan keuangan yang cukup baik, Forex silakan dicoba. Misalnya, jangan sudah pensiun, uang pensiunnya disimpan seluruhnya di Forex itu tidak bijak. Karena sangat berisiko. Tetapi kalau untung ya luar biasa (sangat besar, red),” beber Safir Senduk. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah saat berinvestasi. Cek lembaga atau perusahaan tersebut diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau tidak. Fungsinya untuk memberikan jaminan ketika terjadi hal yang tidak diinginkan, maka ada lembaga yang bisa memberikan perlindungan. ”Tetapi kecenderungan orang Indonesia fokus ketika berinvestasi adalah return (keuntungan) dahulu. Padahal penting untuk tahu lembaga itu diawasi OJK atau tidak,” jelasnya lagi. Senada dengan Safir Senduk, Rosi Aditya mengatakan, jika ingin investasi trading Forex, harus mengetahui latar belakang perusahan tersebut. Selain itu, perlu memahami bahwa investasi di Forex harus siap untung, juga siap rugi. ”Saat invetasi Forex harus sadar bahwa tidak ada jaminan hukum, karena user secara sadar menentukan buy atau sell. Kalau perkiraan salah ya kan berarti salah diri sendiri,” ujar Ocil. (swn)

Tags :
Kategori :

Terkait