Anggaran TPAS Rp 21 Miliar Terancam Hangus

Minggu 08-10-2017,04:04 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

ANGGARAN pengadaan tempat pembuangan akhir sampah (TPAS) senilai Rp 21 miliar yang berasal dari APBD Kabupaten Cirebon tahun 2017, terancam hangus atau tidak bisa digunakan. Karena hingga Oktober, pengadaan tanah TPAS masih saja belum dilakukan. “Sekarang sudah Oktober. Apa bisa pengadaan tanah TPA dilakukan sebelum Desember? Saya prediksi, anggaran Rp 21 miliar itu bakal sulit digunakan karena mendekati akhir tahun. Padahal, pengadaan tanah prosesnya cukup banyak. Ini kan sisa tinggal dua bulan lagi,” ujar Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Cirebon, Suherman kepada Radar Cirebon. Pria yang akrab disapa Anger ini meminta Pemkab Cirebon tidak lagi terpaku dan menunggu pengesahan Perda RTRW. “Saya yakin, kalau pemkab berpatokkan pada pengadaan tanah TPAS setelah Perda RTRW ini disahkan, maka nggak akan keburu melakukan pengadaan tanah. Menurut kami, pemkab jangan menunggu Perda RTRW disahkan, tinggal jalan saja dulu untuk pengadaan tanah TPAS. Nanti tinggal menyesuaikan saja,” bebernya. Jika sampai anggaran Rp 21 miliar tersebut tidak bisa digunakan, maka pihaknya sangat kecewa sekali. Karena, Kabupaten Cirebon saat ini sudah dalam kondisi darurat sampah. Pemkab, kata Anger, menginginkan adanya TPAS baru. Karena itu, di dewan sangat support dan langsung menganggarkan dalam APBD 2017 senilai Rp 21 miliar. “Lalu setelah kami perjuangkan untuk dianggarkan buat pembebasan lahan TPA, namun nyatanya sekarang hampir terancam tidak bisa digunakan,” tuturnya. Suherman menilai, baik DPKP2 maupun DLHD sangat lamban dalam pengadaan tanah TPAS yang baru. Harusnya, dua dinas ini kerja cepat melakukan pengadaan tanah TPA. Karena Kabupaten Cirebon ini sudah sangat parah kondisi sampahnya. Tapi herannya, sampai bulan Oktober 2017 pengadaan tanah TPA belum juga dilakukan. Ditanya terkait adanya pernyataan Walhi yang menyatakan bahwa TPAS Ciledug merupakan yang terburuk, Suherman pun tidak menyangkal. “Ya jelas kondisi letak TPAS-nya saja sudah buruk. Apalagi itu dekat sekali, bahkan di tepi Sungai Cisanggarung. Itu kan sangat tidak baik bagi lingkungan. Nggak tahu bagaimana itu TPA bisa berdiri di sini, bagaimana pertimbangan tentang lingkungannya,” ungkapnya. (den)

Tags :
Kategori :

Terkait