Masih Paceklik, Harga Gabah Rp 6.700

Selasa 10-10-2017,12:02 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

INDRAMAYU - Mulai masuknya musim tanam rendeng ternyata tidak berpengaruh pada harga gabah. Justru, harga gabah kering giling yang dulunya Rp 6.100 per kilogram kini naik menjadi Rp 6.700. Harga ini tentu saja membuat petani yang memiliki stok gabah kegirangan. Karena kenaikan harga gabah mencapai 40 persen dari biasanya. Biasanya gabah kering giling dihargai mahal-mahalnya Rp 5 ribuan. “Wajar saja sekarang harganya bisa tembus sampai Rp 6.700 per kilo. Soalnya kan paceklik. Hasil panen kemarin sedikit karena serangan hama dan penyakit,” tutur salah satu petani Jatibarang, Tatang (52). Hasil panen yang menurun itu, membuat stok gabah akhirnya terbatas. Para petani pun menaikan harga untuk menutupi kerugian akibat gagal panen. Pasalnya, hama klowor atau kerdil hampa ini membuat hasil pertanian menyusut hingga lebih dari 50 persen. “Paling tidak petani tidak terlalu rugi. Karena kebayang saja, kalau panen menurun hingga 50 persen, sementara harga gabah tetap Rp 4.700an. Itu petani gigit jari. Benar-benar rugi,” lanjutnya. Ada kemungkinan, kata dia harga gabah kering Rp 6.700 akan terus bertahan hingga panen raya musim tanam rendeng. Bahkan ada kemungkinan harga itu akan merangkak naik, karena stok gabah para petani pun semakin menipis. Sementara, petani lainnya, Ino (40) mengatakan, harga gabah Rp6.700 sangat membantu petani untuk menekan angka kerugian selama mengolah lahan di musim gadu lalu. Meski harga gabah di Indramayu di setiap wilayah berbeda, namun diakui Ino sebagian besar harga gabah di atas Rp6 ribu per kilogram. “Mulai dari Rp 6.200 sampai Rp 6.700. Yang jelas di atas Rp6 ribu per kilogram. Harga ini bagus. Apalagi kalau bisa bertahan hingga di musim-musim panen selanjutnya. Kalau gabah selalu ada di angka Rp6 ribu, para petani bisa lebih sejahtera,” tuturnya. (oni)

Tags :
Kategori :

Terkait