CIREBON - Sekitar 200 meter tebing di bibir Sungai Cijurai, Kecamatan Karangwareng, Kabupaten Cirebon terancam longsor. Beberapa bagian tebing bahkan sudah kritis dari beberapa tahun terakhir. Akibatnya, sejumlah warga yang rumahnya di sekitar tebing Cijuari dalam kondisi ketar-ketir. Bayang-bayang longsor selalu menghantui warga. Terlebih, jika musim hujan datang dan ada banjir kiriman. Terakhir kali, longsor terjadi pada beberapa tahun lalu. “Sepanjang tebing di Sungai Cijurai di Desa Blender ini dalam kondisi kritis. Tebingnya tergerus arus sungai yang besar di kala musim hujan,” ujar Sudarno, ketua RT 02 Blok Wage Desa Blender saat ditemui Radar Cirebon. Jika ditotal, tak kurang dari 200 meter kondisi tebing di Sungai Ciberes Desa Blender, Kecamatan Karangwareng, dalam keadaan kritis. Sehingga kondisinya perlu direhabilitisi. “Belum lama ini ada pembangunan, senderan atau penahan tebing, panjangnya hanya 14 meter. Ini ada di titik paling parah. Cuma sayang, tidak hanya di situ saja, padahal masih banyak titik-titik lainnya yang perlu dibangun,” imbuhnya. Dia pun berharap, pemerintah bisa segera membangun senderan untuk penahan tebing lebih panjang dari bangunan yang ada saat ini. Bahkan jika bisa, sepanjang tebing yang dalam kondisi kritis. “Ada tiga rumah yang terancam longsor dan lokasinya paling dekat dengan tebing, termasuk rumah saya. Ada dua rumah lainnya milik warga,” tuturnya. Sementara itu, Kuwu Desa Blender, Moch Yunus tidak terlalu mengetahui terkait pelaksanaan pembangunan senderan tersebut. Karena desanya hanya penerima manfaat. “Kita hanya dapat tembusan pas waktu pelaksanaan. Kalau untuk urusan lain-lain tidak begitu mengetahui,” bebernya. (dri)
Warga Ketar-ketir, Tebing Sungai Cijurai Nyaris Longsor
Kamis 19-10-2017,08:38 WIB
Editor : Husain Ali
Kategori :