Luncurkan Program Sabar, Petugas Puskemas Temui Warga Setiap Sabtu

Rabu 25-10-2017,03:06 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON - Memberikan pelayanan yang komprehensif Puskesmas Kejaksan membuat program Sabar, yakni Sabtu Saba RW. Program ini dilaksankan setiap Sabtu pagi dengan menyambangi masyarakat di tiap RW. Kepala UPT Puskesmas Kejaksan dr H Junny Setyawati MKM mengatakan, program ini bertujuan memberikan pelayanan yang komprehensif kepada masyarakat luas. Dengan mendatangkan langsung petugas medis seperti dokter, perawat, bidang kesehatan gizi, juga bidang kesehatan masyarakat diharapkan bisa memberikan pelayanan kesehatan yang lebih maksimal. Penyuluhan kesehatan ini, kata Junny,  diutamakan pada masyarakat yang memiliki masalah kesehatan kompleks dan spesifik. Dalam seminggu pihaknya hanya mengunjungi beberapa rumah yang memiliki masalah kesehatan kompleks guna memberikan pelayanan yang mengunggulkan kualitas. \"Seperti Sabtu lalu kami berkunjung ke RW 2 Kejaksan, Kelurahan Kesenden. Di sana kami mengunjungi 4 rumah,\" jelasnya. Di 4 rumah yang dikunjunginya beberapa waktu lalu, ia menemukan warga yang mengidap penyakit kusta, TBC, balita gizi buruk, juga pasangan ibu hamil yang belum mau program KB. Dengan terjun langsung ke lapangan, ia mengetahui apa penyebab penyakit yang diidapnya, pihaknya juga bisa melihat langsung apakah penyakit yang diidap tersebut penyebab dari pola makan atau dari lingkungan yang tak sehat. Dari beberapa pengamatan yang dilihat, beberapa rumah di tempat tersebut masih belum bisa dikategorikan ke dalam rumah sehat yang memiliki pencahayaan yang baik. Beberapa spot di tempat tersbeut juga belum bisa dikategorikan ke dalam lingkungan sehat. \"Masih ada beberapa yang harus dibenahi dari lingkungan ini, kami juga menyosialisasikan pentingnya lingkungan sehat pada mereka terutama dalam menata rumah sendiri dari pencahayaan dan siklus udara yang masuk ke dalam rumah,\" terangnya. Selain itu, yang mengejutkan adalah paradigma banyak anak banyak rezeki masih dipercaya sebagian warga. Padahal, program KB telah disosialisasikan sejak lama. Pihaknya kemudian memberi motivasi dan anjuran agar keluarga tersebut mengikuti KB. \"Selain itu, setelah memeriksa ibu hamil kami menempelkan juga stiker P4K guna meningkatan peran aktif suami, keluarga dan masyarakat dalam merencanakan persalinan yang aman dan persiapan menghadapi komplikasi pada ibu hamil, termasuk perencanaan pemakaian alat kontrasepsi pasca persalinan,\" bebernya. Bukan hanya itu, pihaknya juga turut menangani pasien kusta dan TBC. Kedua penyakit menular ini biasanya berkembang tanpa disadari oleh si penderita maupun orang di sekitarnya. Untuk itu perlu ada pemeriksaan secara rutin. Misal, di suatu rumah ada satu pengidap TBC maka kemungkinan ada penghuni rumah tersebut atau rumah di sekitar rumah tersebut yang tertular. Pengudap TBC secara kasat mata tak terlihat oleh sebab itu harus diadakan pemeriksaan dari mulai si pasien juga tempat tinggalnya. Sedangkan pengidap kusta biasnaya tak sadar akan perkembangan penyakit tersebut, biasnaya ia akan merasakan penyakitnya setelah penyakit itu benar-benar parah. \"Biasanya pengidap kusta akan dikucilkan, namun meski penyakit ini penyakit kronis penyait ini bisa disembuhkan. Oleh sebab itu kami terus memotivasi mereka agar tetap berobat,\" tuturnya. Dan dengan diadakannya program Sabar ini, pihaknya juga jadi mengetahui masih ada pengidap gangguan jiwa yang dibiarkan di rumahnya masing-masing. Hal ini dipacu karena kurangnya tempat penampungan bagi pengidap kelainan jiwa. \"Melihat hal ini, kami terus secara rutin memberikan obat kepada pengidap kelainan jiwa. Ke depan kami juga akan membuat perwatan rumah sakit jiwa berbasis masyarakat,\" tukasnya. (apr)    

Tags :
Kategori :

Terkait