CIREBON - Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kopi Luhur masih bisa digunakan hingga lima tahun ke depan. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cirebon, Abdullah Syukur menyebutkan rata-rata sampah yang masuk ke TPA Kopi Luhur sekitar 700 meter kubik per hari. Namun apabila hari libur dan hari raya, jumlahnya bisa meningkat dua kali lipat. Menurut Syukur, pihaknya berupaya agar umur penggunaan TPA tersebut terus bertambah. Salah satunya dengan adanya upaya pembebasan lahan untuk pelebaran area TPA. \"Ya mudah-mudahan lima tahun yang akan datang masih sanggup untuk menampung sampah,\" tukas Syukur, kemarin. Dikatakan dia, DLH juga melakukan langkah efesiensi sampah di TPA Kopi Luhur. Saat ini pihaknya sudah mulai melakukan pengurugan sampah-sampah. Apalagi untuk menghadapi penilaian adipura. TPA Kopi Luhur ini menjadi titik penilaian penting. DLH melakukan penataan-penataan di TPA, dengan membagi ke beberapa sektor dan juga pengurugan. Tak hanya itu, di area TPA Kopi Luhur, Syukur menyebutkan pihaknya sudah mulai menerapkan pengelolaan sampah skala kota. Yakni kegiatan pemilahan dan pengolahan sampah-sampah. \"Itu sudah kita mulai terapkan,\" sebut Syukur lagi. Hanya saja, saat ini memang perlu adanya peningkatan infastruktur terutama untuk ketersediaan kolam air lindi. Kolam yang ada saat ini sudah penuh. Sehingga perlu adanya penambahan kolam dan juga drainase yang baru. \"Saya kira kita butuhkan di sana itu infrastruktur, karena kita lihat kolam lindi sudah ada tapi penuh. Kita ingin dibutakan kolam dan drainase baru,\" ujarnya. Sementara untuk peralatan, Syukur menyebutkan saat ini TPA sudah cukup memiliki peralatan yang ada. Di sana memiliki peralatan dua eskavator, satu loader dan dua buldozer. Peralatan yang ada cukup untuk meng-cover kebutuhan aktivitas pengurugan sampah di TPA Kopiluhur. (jml)
Kategori :