Keberadaan Kawanan Geng Motor Mulai Terlacak Polisi

Selasa 07-11-2017,10:31 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Aksi geng motor yang menewaskan Ridwan Aziz (23) warga Desa Grogol, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, masih dalam penyelidikan Satuan Reskrim (Satrekrim) Polres Cirebon Kota. Sejumlah saksi sudah diperiksa penyidik. Hasilnya, pelaku pun mulai terlacak. Diduga orang yang tinggal tidak jauh dari lokasi kejadian. Hal ini dikatakan Kasat Reskrim Polres Cirebon Kota AKP Galih Wardani melalui KBO Reskrim Ipda Omang Suparman. Omang mengatakan, pihaknya bersama Unit Reskrim Polsek Gunung Jati terus melakukan pencarian terhadap pelaku. Pihaknya telah memeriksa beberapa saksi, terutama warga setempat. Lanjut Omang, dari hasil keterangan beberapa warga sekitar, didapat keterangan bahwa pelaku bukanlah warga jauh. “Kalau menurut keterangan warga, diduga pelakunya bukan orang jauh, masih warga Kecamatan Gunung Jati. Kita akan coba dalami, semoga segera terungkap,” terang Omang. Seperti diberitakan, Ridwan Azis tak tertolong. Pria 23 tahun warga Desa Grogol, Kecamatan Gunung Jati, itu meninggal dunia setelah menjalani perawatan medis selama tiga hari di RS Pelabuhan Cirebon. Luka serius di bagian kepala membuatnya tak kuasa bertahan. Ridwan Azis menjadi korban pembacokan kawanan geng motor pada Sabtu malam (28/10) sekitar pukul 22.30. Dia mengalami luka sabetan senjata tajam jenis celurit di bagian kepala. Hingga pada Selasa (31/10) korban meninggal dunia. Menurut istri korban, Tunirih (21), saat kejadian suaminya dalam perjalanan pulang dari rumah rekannya. Sekitar pukul 22.30, tepatnya di pintu masuk gang Desa Grogol, korban yang tengah menaiki sepeda motor, dipepet oleh dua orang yang tidak kenal. Tanpa basa-basi, dua orang itu langsung menyabetkan sajam ke kepala Ridwan Azis. Seketika korban tersungkur dan langsung tak sadarkan diri. “Saya diberi tahu oleh masyarakat ketika suami saya sudah berada di Rumah Sakit Pelabuhan. Kondisinya sudah sangat memprhatinkan dan tidak sadarkan diri,“ kata Tunirih saat disambangi di kediaman kedua orang tua korban. Masih dikatakan Tunirih, suaminya sempat menjalani perawatan medis selama tiga hari di RS Pelabuhan. Selama menjalani rawat inap, kondisinya tetap tidak sadarkan diri hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhir pada Selasa (31/10). “Ya selama tiga hari itu suami saya tidak sadarkan diri. Sampai akhirnya meninggal dunia, suami saya tak sadarkan diri,” cerita Tunirih. Tunirih sendiri tak menyangka suaminya menjadi korban sasaran kawanan geng motor. Dia hanya berharap Polsek Gunung Jati untuk segera menangkap para pelaku yang telah menghilangkan nyawa suaminya. Menurutnya, almarhum suaminya selama ini tak memiliki permasalahan dengan orang lain. “Dia gak ada masalah dengan orang lain. Saya menduga suami saya ini menjadi korban salah sasaran. Suami saya tidak memiliki musuh atau permasalahan dengan orang lain. Orangnya sangat pendiam dan sopan,” katanya kepada Radar, sembari menggendong buah hati mereka yang baru berusia tiga bulan. (arn)

Tags :
Kategori :

Terkait