2 Borneo FC vs Persib Bandung 1, Sedih di Akhir Kompetisi

Kamis 09-11-2017,22:05 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

BONTANG - Stadion Mulawarman jadi “milik” Borneo FC Samarinda. Bermain di venue kebanggan warga Bontang, anak-anak Kota Tepian berhasil menundukkan tim tamu Persib Bandung, kemarin. Borneo FC menang 1-2 dalam laga usiran plus tanpa penonton itu. Hasil tersebut membuat sad ending (sedih saat kompetisi berakhir). Sebab, Persib awalnya membidik juara Liga-1. Kemudian 5 besar. Kemudian 10 besar. Dan kini targetnya adalah jangan sampai degradasi. Duel kontra Persib bukan laga mudah bagi Borneo FC. Bahkan, tim tamu sempat memberikan serangan kejutan pada menit awal. Beruntung, Muhammad Ridho masih sigap menghalau sepakan Febri Hariyadi yang sudah berhadapan satu lawan satu. Berambisi menang, serangakain peluang berhasil diciptakan Pesut Etam. Namun keran gol baru terbuka lewat sepakan Patrich Wanggai menit ke-47. Lerby Eliandry yang minim peluang di babak pertama menggandakan kenggulan timnya menit ke-53. Sekaligus meruntuhkan mental Persib yang didominasi pemain muda. Sayang, 20 menit jelang bubaran stamina Pesut Etam mulai kendur. Billy Keraf memanfaatkan kelengahan tuan rumah dengan sepakan kerasnya menit ke-72. Hingga pluit panjang ditiupkan wasit Hasan Akrami, keunggulan 2-1 untuk Borneo FC tak berubah. Menang dari Persib, pelatih Borneo FC Iwan Setiawan tak kuasa menahan haru. Bahkan sesaat setelah laga usai, dia langsung berlari menuju bench lawan. Berjongkok dan melakukan selebrasi seperti menembak dengan mengarahkan telunjuk serta ibu jarinya ke arah asisten pelatih Pangeran Biru, Herrie Setyawan. Selebrasi Iwan disambut Herrie. Keduanya langsung bersalaman pertanda respek. Pasalnya, apa yang dilakukan juru taktik Borneo FC tidak bermaksud menghina lawan. \"Saya dan Herrie teman baik. Emral Abus (pelatih Persib) juga saya anggap seperti kakak. Selebrasi yang saya lakukan hanya gimik (bercanda) untuk menghibur,\" ujar Iwan. Kemenangan yang didapat Borneo FC ditegaskan Iwan bukan dengan proses yang mudah. Terutama saat tim lawan berhasil mencuri gol, eks juru taktik PSMS Medan itu dibuat ketar-ketir. \"Saat kebobolan, penguasaan bola jauh condong ke lawan. Persib lebih banyak bikin peluang dan nyaris bikin gol penyeimbang,\" keluh Iwan. Faktor stamina jadi perkara yang disorotnya. Kelengahan tak dapat terhindarkan terutama saat Billy berhasil bikin gol. Menyisakan satu laga lagi kontra Arema FC (11/11), Iwan tak mau pasukannya kembali lengah. Dia tak ingin memberikan ruang bagi calon lawan mencetak gol di Stadion Segiri. \"Selalu ada catatan dari setiap pertandingan. Kebobolan satu gol tidak cukup baik bagi kami. Dalam evaluasi nanti harus ada antisipasi agar tidak kecolongan,\" jelas Iwan. \"Kalau di babak pertama kami tidak kebobolan, hasil akhir pertandingan bisa saja berbeda. Terutama saat gol kedua mental pemain kami sempat turun,\" ujar Emral Abus. Tidak ingin kehilangan poin, Emral sebenarnya mencoba melakukan beberapa pergantian pemain. Masuknya Billy dan Gian Zola memberikan semangat baru di lini tengah. Sayang, cederanya Ezechiel Aliadjim N’Douassel membuat lini depan kurang gereget. Tersisa satu laga lagi, Emral mengajak timnya melupakan kekalahan di Stadion Mulawarman. Ajang pelampiasan bakal ditumpahkan saat kontra Perseru Serui di laga pemungkas (11/11). \"Kami akan siapkan pemain yang ada dan siap tampil. Semoga bisa dapat hasil lebih baik,\" harapnya. Sementara itu, Billy yang gagal menyelamatkan Persib dari kekalahan ikut bersedih. Pasalnya, kreasi golnya ke tuan rumah tak berarti besar. \"Terima kasih sebelumnya untuk kepercayaan dari tim pelatih untuk saya. Kami hanya kecolongan jadi tidak bisa dapat poin,\" imbuhnya. Unggul dari Persib, Pesut Etam berhasil naik ke peringkat delapan dengan 49 poin. Sementara tim tamu masih di peringkat 12 dengan 41 poin. (*/abi/far)

Tags :
Kategori :

Terkait