Musim Hujan, Air Ledeng Malah Mampet, 6 RT Kena Dampak

Senin 13-11-2017,08:35 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON - Musim hujan tak menjadi jaminan distribusi air ledeng lancar. Layanan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Giri Nata kembali dikeluhkan pelanggannya di Perumahan Taman Nuansa Majasem. Ketua RT 03 Taman Nuansa Majasem, Yayat Supriyanto mengatakan, gangguan ini sudah terjadi tiga hari berturut-turut. Tak hanya kali ini, sebelumnya gangguan distribusi kerap berulang. Siklusnya, tiga hari air mati total lalu dua hari aliran air normal. \"Ini bukan yang pertama kalinya, kirain musim hujan nggak bakal susah air,” ujar Yayat, kepada Radar, Minggu (12/11). Saat ini, kesulitan air terjadi di RT 1, 2, 3, 8, 9 dan 10. Hanya RT 7 yang airnya mengalir lancar. Khusus RT 7 memang konturnya lebih rendah. Meluasnya krisis air di kompleks tersebut juga ditengarai sebagai imbas banyaknya bangunan baru. Kondisi ini membuat aliran air terbagi-bagi. Yayat menyayangkan manajemen Perumda Air Minum yang tak pernah memberi sosialisasi kepada warga. Padahal, informasi mampetnya aliran air juga penting disampaikan, sehingga warga bisa melakukan antisipasi. \"Nggak ada pemberitahuan. Kalau kami sudah ribut baru air nyala,\" tuturnya. Sepanjang pekan kemarin, kata Yayat, air baru menyala sekitar pukul 00.00 hingga 05.00 WIB. Selebihnya air benar-benar tak keluar dari kran. Untuk memenuhi kebutuhan air para warga pun menggunakan fasilitas MCK yang ada di masjid setempat. Namun, karena semua warga menggunakan air dari musala, kini tanggulnya pun jebol. Ia berharap, ketersediaan air bisa di Taman Nuansa Majasem bisa lancar. Dan tak ada bangunan baru lagi yang dibangun agar air bisa dinikmati oleh seluruh warga. \"Kami harap PDAM bisa menyelesaikan masalah ini semuam jangan seperti ini terus menerus,\" tuturnya. Warga lainnya, Pardi mengaku terpaksa MCK nya di masjid komplek karena tak ada air di rumahnya. Sebagian warga di deretan kompleknya pun kini ada yang menggali sumur air tanah. Banyak warga yang sudah tidak tahan dengan krisis air bersih. Lain lagi dengan Alisha. Dia memilih mengungsi ke rumah mertuanya agar bisa mendapatkan air bersih. Setidaknya dia akan berada di “pengungsian” sampai aliran air normal kembali. Sayangnya, persoalan distribusi air di Perumahan Nuansa Majasem belum dapat dikonfirmasikan kepada manajemen perusahaan plat merah itu. (apr)  

Tags :
Kategori :

Terkait