CIREBON - Sejumlah petani bawang di Kabupaten Cirebon mengeluhkan serangan hama ulat grayak yang kini menyerang lahan bawang berumur lebih dari sebulan. Akibatnya, mayoritas daun bawang mati dan dikhawatirkan membuat petani bawang gagal panen. Terlebih, biaya yang dikeluarkan tidak sedikit. “Terakhir kita beli bibit bawang waktu harganya Rp 24 ribu per kilo, sekarang diserang hama ulat, umurnya sudah sekitar 35 hari,” ujar Waslin saat ditemui Radar Cirebon di areal lahan bawangnya di Desa Mekarsari, Kecamatan Waled, Senin (13/11). Menurut Waslin, untuk mengantisipasi terjadinya gagal panen, para petani kini terpaksa menaikan dosis obat hampir dua kali lipat untuk menekan serangan ulat. Hasilnya pun sudah mulai terlihat, tunas-tunas baru daun bawang pun sudah terlihat tumbuh menggantikan daun yang sudah mati. “Sudah sedikit ada perubahan, daun baru mulai tumbuh menggantikan daun yang sudah mati. Tapi persoalannya karena penggunaan obat lebih banyak, biaya juga membengkak,” imbuhnya. Saat ini, harga jual bawang di tingkat petani cukup tinggi yakni berada di angka Rp 18 ribu per kilogram. Harga tersebut terus bertahan tiga hari terakhir dan cenderung akan naik beberapa hari ke depan, karena masih lamanya waktu panen raya dan stok bawang di pasaran yang mulai menipis. “Sekarang masih tinggi, umur bawang panen itu sekitar 3 bulan. Saya yakin kalau nanti akhir Desember panen juga harga masih tinggi. Karena konsumsi bawang di akhir tahun biasanya meningkat, bahkan harganya bisa di atas Rp 20 ribu,” ungkapnya. (dri)
Hama Ulat Grayak Serang Bawang, Ongkos Tanam Jadi Mahal
Rabu 15-11-2017,05:05 WIB
Editor : Husain Ali
Kategori :