Ikut Sayembara Cari Setya Novanto Berhadiah Rp10 Juta Loh

Kamis 16-11-2017,18:30 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

JAKARTA–Ketua DPR RI Setya Novanto hingga kini tak diketahui keberadaanya usai menghilang saat akan dijemput paksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Rabu (15/11) malam. Upaya paksa tersebut dilakukan KPK di kediaman Ketua Umum Partai Golkar itu di Jalan Wijaya XIII nomor 19, Dharmawangsa, Jakarta Selatan. Sayangnya, keberadaan Novanto sama sekali tak didapati di rumah tersebut. Hingga saat ini, pencarian terhadap tersangka kasus dugaan korupsi megaproyek e-KTP itu tengah dilakukan. Uniknya, ada pihak yang menggelar sayembara dan siap menggelontor hadiah uang puluha juta rupiah bagi siapapun yang mengetahui keberadaan Setnov. Koordinator Perkumpulan Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Bin Saiman berjanji akan memberikan hadiah sayembara itu kepada seseorang atau kelompok manapun. Syaratnya, dengan memberikan informasi valid yang bisa membuat KPK bisa menangkap Papa Novanto. “Barang siapa dapat memberikan informasi valid keberadaan Setya Novanto kepada KPK atau kepolisian, maka saya akan memberikan hadiah uang sejumlah Rp10 juta,” demikian Boyamin dalam keterangan tertulisnya, Kamis (16/11). Tidak hanya itu, lanjut Boyamin, dirinya juga sudah menyiapkan rekening khusus dan surat kuasa bagi siapa saja yang nantinya mengetahui keberadaan Novanto. Bahkan, dia juga akan umumkan nomoe rekening tersebut kepada khalayak ramai. “Uang ini sudah saya siapkan dalam rekening khusus dan sudah saya siapkan surat kuasa kepada yang berhak menerima hadiah,” katanya. “Jika rekening tersebut bertambah berapapun, tetap akan menjadi hak penerima hadiah,” tutupnya. Seperti diketahui, Ketua DPR RI Setya Novanto hingga kini tak diketahui keberadaanya usai menghilang saat akan dijemput paksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Rabu (15/11) malam. Upaya paksa tersebut dilakukan KPK di kediaman Ketua Umum Partai Golkar itu di Jalan Wijaya XIII nomor 19, Dharmawangsa, Jakarta Selatan. Penjemputan itu pun berlangsung dengan penjagaan ketat anggota kepolisian yang berjaga di kediaman Novanto. Sayangnya, keberadaan Novanto sama sekali tak didapati di rumah tersebut. Penjemputan paksa itu dilakukan KPK pada Rabu (13/11) sekitar pukul 21.45 WIB dan baru berakhir pada pukul 02.43 WIB Kamis (16/11) dini hari. Sayangnya, penyidik KPK yang berjumlah 11 orang itu harus kembali tanpa bisa menemukan Novanto. Dari pantauan, penyidik hanya berhasil membawa tiga buah koper, satu tas dan dekoder CCTV. Di dalam, hanya istri dan kuasa hukum Novanto, Fredrich Yunadi saja yang menemui penyidik KPK. (fir/pojoksatu)  

Tags :
Kategori :

Terkait