Sekda Dilema soal Pengangkatan Guru, Tahun 2018 Banyak yang Pensiun

Sabtu 25-11-2017,15:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

INDRAMAYU–Kekurangan guru di Kabupaten Indramayu sepertinya bakal semakin parah apabila pemerintah pusat tidak merubah kebijakan terkait pengangkatan guru. Sebab, pada tahun 2018 nanti, jumlah guru yang pensiun di Kabupaten Indramayu mencapai puncaknya. Mereka adalah para guru angkatan tahun 1970-an. “Memang, tahun 2018 nanti banyak sekali guru PNS yang akan pensiun. Ini tentunya akan menjadi masalah bagi dunia pendidikan kita,” kata Sekda Indramayu H Ahmad Bahtiar SH, usai peresmian Gedung Balai Wartawan dan Konferwil PWI Indramayu 2017. Bahtiar menyatakan, kekurangan guru itu sebenarnya bisa diatasi jika pemerintah pusat memberi kewenangan kepada bupati untuk mengangkat guru honorer. Namun realitanya, pemerintah pusat melarang bupati melakukan hal itu. Padahal, guru angkatan 1970-an akan habis pada tahun 2018-2019. “Memang sangat dilematis. Kita masih membutuhkan banyak guru, tapi di sisi lain regulasi yang ada justru melarang bupati mengangkat guru honorer,” ujar Bahtiar. Menyinggung soal kesiapan APBD Indramayu jika nanti bupati diperbolehkan mengangkat para guru honorer, Bahtiar menegaskan bahwa anggaran harus siap. Soalnya, keberadaan guru honorer memang sangat penting untuk menutupi kekurangan guru dalam mengajar para siswa. Bahtiar menambahkan, menyangkut kekurangan guru saat ini, Dinas Pendidikan sudah diberi tugas untuk menginventarisir. Selain memastikan jumlahnya, juga untuk mengetahui secara pasti kekurangan guru, terutama untuk mata pelajaran apa. Seperti diketahui, Kabupaten Indramayu hingga kini masih kekurangan ribuan guru sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP). Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu, Dr HM Ali Hasan MPd menyebutkan, total kebutuhan guru di Kabupaten Indramayu mencapai sekitar 13 ribu orang. Dari jumlah itu, jumlah guru yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS) hanya 60 persennya. (oet)

Tags :
Kategori :

Terkait