Kumpulkan Ulama, PKB Galang Kekuatan Dorong Koalisi Besar untuk Usung Toto

Jumat 15-12-2017,11:30 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

KUNINGAN–Puluhan Ulama NU berkumpul pada kediaman Rois Syuriah PC NU Kabupaten Kuningan, KH Abdul Aziz Anbar Nawawi, di Kelurahan Windusengkahan, Kamis (14/12). Mereka hendak menggalang kekuatan besar bersama PKB dalam menentukan sikap politik menjelang Pilkada 2018 mendatang. Hadir dalam pertemuan itu tokoh-tokoh NU Kuningan, Ketua Dewan Syuro PKB KH Engkos Kosasih dan jajaran, Ketua DPC PKB H Ujang Kosasih MSi beserta jajaran, serta para pengurus PC NU dan sejumlah pimpinan MWC NU dari berbagai Kecamatan. Hanya saja, dalam kesempatan itu tidak terlihat Ketua PC NU KH Aminudin lantaran sedang menerima kunjungan Kapolres AKBP Yuldi Yusman SE MSi. Juru bicara ulama NU, KH Aman Syamsul Falah mengungkapkan, pertemuan para ulama tersebut dalam rangka menyikapi berbagai estimasi politik menjelang Pilkada 2018. Para ulama NU telah membicarakan masa depan umat di Kuningan melalui metode kepemimpinan yang akan datang yang diharapkan bisa mewakili kalangan yang berakidah Ahlussunnah wal Jamaah. “Kita memperhatikan bagaimana nasib umat masa depan dan bagaimana nasib akidah Ahlussunnah wal Jamaah, yang tentunya politik dengan agama itu tidak bisa dipisahkan. Oleh karena itu, berbagai langkah-langkah akan ditempuh, sampai langkah kemenangan bisa diraih oleh kita sebagai umat Islam,” ungkapnya. Adanya wacana PDIP akan mengusung satu paket pasangan cabup-cawabup, bahkan sempat merujuk kepada pasangan Acep-Edo, dalam pertemuan tersebut juga menjadi pembahasan. Karena PKB sempat mendapatkan celah untuk calonnya yakni dr H Toto Taufikurohman Kosim akan berpasangan dengan Acep Purnama, setelah adanya wacana baru Acep-Edo, mereka pun kemudian merencanakan akan menggalang kekuatan baru dengan membentuk koalisi besar yang dimotori PKB. “Ketika nanti pahit-pahitnya kita tidak dimasukkan dalam calon wakil bupati (dr Toto T Kosim, red) oleh PDIP, Insya Allah kita akan menyatukan langkah-langkah lebih luas, lebih masif dengan bercita-cita ingin membikin koalisi besar. Syukur-syukur nanti teman-teman kita di Muhammadiyah dengan NU bisa duduk bersama untuk bikin koalisi besar. Ini harapan kami dan merupakan langkah awal. Masih ada marhalah berikutnya yang akan kita tempuh bersama PKB, NU dan teman-teman kita nanti di organisasi keislaman lainnya,” kata Aman. Langkah tersebut, lanjut Aman, yakni NU bersama PKB akan bersilaturahmi ke sejumlah parpol di luar PDIP yang berbasis Islam. Seperti PAN, PKS, dan PPP, bahkan tidak menutup kemungkinan bersilaturahmi ke Partai Demokrat. Jika nantinya hal itu terwujud dengan adanya kesolidan untuk mementingkan kepentingan Islam masa depan dan Kuningan ke depan, pihaknya pun tak mau kalah dengan Gerindra untuk mengadakan konsolidasi guna membentuk koalisi besar versi NU. “Makanya, walaupun ini masih langkah awal, kita optimis NU, PKB dan teman-teman kita di parpol lain bisa duduk bersama untuk membicarakan masalah ini. Bagi kami, idealnya Pak Toto berpasangan dengan siapa saja, posisinya pun bebas, mau K1 atau K2 boleh, yang penting untuk kepentingan umat,” ujarnya. Aman juga mengajak kepada parpol lain agar bisa membuka pintu hati untuk bersilaturahmi. Dia mengatakan, dalam silaturahmi itu akan dibicarakan masa depan Kuningan dengan cara duduk bersama satu meja untuk membicarakan kepentingan umat. Soal PKS dan Demokrat yang sudah melakukan MoU untuk mengusung pasangan Yosa-Agus, menurutnya, itu belum final dan masih jauh. “Prioritas kita Pak Toto harus masuk karena sebagai figur dari NU. Kita akan berusaha keras walaupun menjadi K2, harus masuk, minimal K2 (cawabup, red). Kita akan istikharah, musyawarah dan menggerah (konsolidasi, red) di internal PKB. PKB-nya sendiri silakan nanti oleh Pak Ujang melakukan lobi-lobi dengan yang lain,” ucap Aman seraya berharap MR (Majelis Rosululah) pimpinan Habib Quraisy Baharun juga bisa mendukung langkah ulama NU Kuningan untuk menentukan masa depan daerah dengan kepemimpinan yang baik. Sementara itu, Ketua DPC PKB H Ujang Kosasih MSi mengatakan, sejak awal dirinya sudah menyampaikan apabila terjadi perubahan konstelasi dalam menghadapi pilkada nanti, sebagai partai yang sahamnya dimiliki para kiyai, akan lebih dulu meminta pandangan untuk menentukan sikap. “Hari ini (Kamis, red) kami menyampaikan perkembangan politik di Kuningan kepada para kiyai. Lalu para kiyai meresponsnya. Perlu saya tegaskan kembali bahwa PKB pada saat mau mengusulkan siapa orang yang akan diusung, juga memohon restu kepada para kiyai dulu. Kami sudah catat beberapa hal penting dan strategis baik sebagai masukan, spirit, suport dan lain-lainnya dari para kiuai,” katanya. Bagi PKB, lanjut Ujang, suara para kiyai adalah segala-galanya. Jika berdasarkan para kiyai PKB harus istikomah untuk terus mendorong Toto T Kosim maju, maka PKB pun akan terus berusaha sekuat tenaga untuk melakukan komunikasi dan koordinasi dengan DPW dan DPP agar Toto mendapatkan rekomendasi. Soal dengan siapa Toto akan dipasangkan, PKB harus menunggu juga perkembangan politik yang ada di partai-partai lain karena hanya memiliki 5 partai, perlu berkoalisi. “Kami yakin seluruh partai yang ada di Kuningan sampai hari ini belum ada satu pun yang sudah mendapatkan rekomendasi. Kalau pun sudah ada mungkin belum dikeluarkan. Artinya, belum terlihat ada rekomendasi. Sehingga, konsepsi PKB sejak awal mengusung Pak Toto itu masih punya peluang yang cukup untuk bisa memaketkan beliau dengan siapapun. Insya Allah kita akan lakukan itu. Mohon doanya saja mudah-mudahan dokter bisa dipasangkan sesuai cita-cita awal (dengan Acep, red). Kalaupun tidak, kami sudah mendapatkan suport dari para kiyai,” tegas Ujang. Yang pasti, kata Ujang, dengan partai manapun, PKB akan siap berkoalisi. Sebenarnya, cita-cita PKB yang sering disebut sebagai koalisi bersama atau kebersamaan adalah keniscayaan. “Kalau tidak satu paket ya dua paket atau tiga paket, ini soal realitas politik nanti. Tapi kami PKB berharap sesuai arahan para kiyai. Kalau bisa bersama-sama agar lebih mengurangi resistensi perpecahan, agar semakin kuat. Agar kemenangannya semakin di depan mata dan seterusnya. Kalau bersama-sama kebaikannya lebih banyak dari pada keburukannya,” tandas Ujang. (muh)

Tags :
Kategori :

Terkait