Merasakan Mahalnya Harga Elpiji 3 Kg di Wilayah Timur Cirebon

Minggu 24-12-2017,15:23 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

Warga di Desa Gebangmekar, Kecamatan Gebang meminta pihak terkait untuk melakukan pengawasan lebih ketat ke instrumen-instrumen distribusi gas 3 kg, terutama di tingkat pengecer. Pasalnya, tidak sedikit warga mengeluhkan jomplangnya harga gas melon di pengecer, dibandingkan harga eceran tertinggi (HET) di pangkalan-pangkalan gas. ANDRI WIGUNA, Cirebon AKTIVIS WTC, Rian Jaelani mengaku, saat saat ini ia terpaksa membeli gas dengan harga Rp21 ribu ke pengecer yang ada di sekitar tempat tinggalnya. Angka tersebut tentu sangat berat jika melihat harga HET yang sudah ditetapkan pemerintah. Ia pun meminta pengawasan terhadap para pengecer gas lebih diperketat. “Pengecer ini kadang menaikan seenaknya, terlebih kalau kondisi gas lagi sulit. Harusnya ada sanksi. Kalau pengecernya nakal, pangkalannya harus tanggung jawab. Jadi tidak jual putus, tapi pangkalan juga memastikan harga gas melon tidak meroket di tingkat pengecer,” ujar Rian. Ditambahkannya, selain mengawasi peredaran di tingkat paling bawah, instansi terkait dan pihak pertamina juga harus memastikan ketersediaan gas melon. Sehingga di lapangan tidak ada penimbunan dan penggelembungan harga. “Biasanya harga mahal itu kan kalau stoknya menipis. Ada momen-momen tertentu, terus yang tidak kalah penting, dipastikan juga gas ini tidak boleh digunakan oleh industri ataupun rumah makan,” imbuhnya. (*)

Tags :
Kategori :

Terkait