CREBON - Indonesia sebagai negara agraris, ternyata masih sangat kekurangan penyuluh pertanian. Idealnya, satu desa potensi pertanian memiliki satu penyuluh pertanian, kini bahkan satu penyuluh pertanian memegang dua hingga tiga desa potensi pertanian. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan RI Dr Ir Momon Rusmono MS kepada Radar, mengatakan Indonesia saat ini sangat membutuhkan tenaga penyuluh pertanian. “Kita memang masih sangat kurang penyuluh pertanian,” ujarnya. Momon mengungkapkan, jumlah total penyuluh pertanian yang ada di Indonesia sekitar 44 ribu. Penyuluh PNS secara nasional sekarang ada 31 ribu tadinya kan 25 ribu. Yang THL sudah diangkat 6 ribu, sekarang THL-nya tingga 13 ribu, jumlah total sekarang adalah 44 ribu,” ujarnya. Namun jumlah 44 ribu penyuluh pertanian tersebut, saat ini harus menangani sekitar 72 ribu desa yang memiliki potensi pertanian. “Desa potensi pertanian ada 72 ribu, sehingga sekarang penyuluh menangani satu hingga dua desa,” ujarnya. Momon mengungkapkan, idealnya satu penyuluh pertanian menangani satu desa yang memiliki potensi pertanian. Karena kalau mengacu kepada undang-undang nomor 19 tahun 2013, satu desa potensi pertanian sedikitnya satu penyuluh. Dan kalau misal kelompokannya dalam satu Desa sampai 16 itu, diperkenankan dua penyuluh. Sehingga untuk mengatasi permasalahan kekurangan penyuluh pertanian, pihaknya tengah menggalakan penyuluh swadaya. “Untuk mengatasi kekurangan penyuluh, kebijakan pemerintah khususnya saya sebagai kepala badan, ini menumbuhkembangkan penyuluh swadaya,” tuturnya. Momon meminta setiap pemerintah daerah khususnya Kepala Dinas Pertanian masing-masing daerah harus bisa mengembangkan penyuluh swadaya ini. “Saya minta pak kadis di setiap desa harus ada penyuluh swadaya. Nah, penyuluh swadaya dibarengi dengan penumbuhan pos penyuluhan desa (Posluhdesa),” ujarnya. Penyuluh swadaya ini adalah para petani sendiri yang saling membantu antar petani lainnya demi menyukseskan panen. “Posluhdes itu kelembagaan penyuluhan tingkat desa yang dikelola dan dimiliki petani. Kalau ada Posluhdes kantornya boleh di Gapoktan, sehingga ada posko penyuluhan di tingkat desa. ada penyuluh swadayanya, ada posluhdesnya,”ujarnya . (den)
Kabupaten Cirebon Minim Penyuluh Pertanian
Minggu 24-12-2017,19:09 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Senin 07-10-2024,04:00 WIB
Update Kecelakaan Maut DH Garden Kuningan, Korban Jiwa Bertambah, Sopir Meninggal dalam Perawatan
Senin 07-10-2024,12:37 WIB
Mengharukan, Ini Dia Foto Kenangan Terakhir 3 Korban Kecelakaan DH Garden Kuningan
Senin 07-10-2024,12:08 WIB
3 Korban Kecelakaan Maut DH Garden Kuningan Dimakamkan, Begini Kesaksian Keluarga Korban
Senin 07-10-2024,12:55 WIB
Polisi Ungkap 3 Faktor Penyebab Kecelakaan Maut di DH Garden Kuningan
Senin 07-10-2024,05:00 WIB
XTC Dukung Pasangan RAHIM di Pilkada Kabupaten Cirebon
Terkini
Selasa 08-10-2024,02:00 WIB
Para Tokoh NU, Ulama dan Masyarakat Tegalgubug Siap Menangkan Imron di Pilkada 2024
Senin 07-10-2024,22:00 WIB
Dani Dorong Kemajuan UMKM dan Kuliner Pasar Malam di Kota Cirebon
Senin 07-10-2024,21:30 WIB
Cegah Stunting, Pertamina Patra Niaga Gelar Program Upskilling di Dawuan Barat Karawang
Senin 07-10-2024,21:00 WIB
Suhendrik: Persoalan Sosial Kota Cirebon Bisa Diatasi Dengan Kolaborasi
Senin 07-10-2024,20:30 WIB