Kisah Fazi Ilhamsyah, Siswa SD yang Meninggal Terseret Arus Sungai Sibad

Minggu 24-12-2017,20:38 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

Hujan deras serta tiupan angin puting beliung di wilayah Kabupaten Cirebon memakan korban jiwa. Satu dari lima anak SD terseret arus sungai Sibad Desa Kaliwulu, Kecamatan Plered, ditemukan meninggal dunia. Jenazah Fazi Ilhamsyah pun, dimakamkan di tempat pemakaman umum Desa Wotgali Kecamatan Plered, sekitar pukul 11.00 WIB siang, kemarin (23/12). SAMSUL HUDA, Cirebon SAAT Radar ke kediaman korban di Blok Sentul RT 02 RW 01, Desa Wotgali, Kecamatan Plered, sang ibu, Naimi terlihat masih murung. Pandangannya terlihat kosong. Rupanya, perempuan berusia 43 tahun itu, masih seperti tak percaya, kalau putranya begitu cepat meninggalkannya untuk selama-lamanya. Dia mengaku, tidak punya firasat buruk sama sekali, ketika anaknya akan meninggalkan kedua orang tua dan kedua adik dan keempat kakaknya. Sebelum terseret arus sungai dan ditemukan meninggal dunia, cerita Naimi, seusai salat Jumat, Fazi bersama sembilan rekannya mandi di sungai di belakang Masjid Kaliwulu. Dan sekitar pukul 14.00 WIB, Fazi bersama rekannya pulang ke rumah masing-masing. Selang beberapa jam, setelah waktu Ashar, Fazi bersama empat rekannya kembali mandi di sungai. “Setelah Jumatan cerita dari rekannya, di dekat sungai ada yang memanggil nama Aham (nama panggilan Fazi, red). Tapi, suara itu hanya didengar oleh Aham saja. Mungkin karena ingin tahu, akhirnya sore, Aham bersama empat rekannya kembali mandi di sungai,” tutur Naimi. Sore itu, kata Naimi, saat Aham bersama rekannya mandi di sungai, tiba-tiba air sungai datang dengan begitu deras. Kemudian, Aham dinyatakan hilang, sementara empat rekannya selamat. “Setelah dicari, ternyata Aham ditemukan meninggal dunia, tidak jauh dari tempat Aham dan rekannya mandi di sungai. Sekitar 10 meter janazah Aham ditemukan,” ungkapnya. Menurutnya, sungai Sibad itu jika tidak dalam keadaan hujan, ketinggiannya tidak sampai satu meter. Tapi, ketika diterjang hujan, ketinggian bisa mencapai empat meter. Karena takdir Yang Maha Kuasa, Naimi sekeluarga mengaku ikhlas dengan kepergian Aham. “Yang namanya musibah, pihak keluarga pun harus rela menerima dan melepas Aham selamanya,” terangnya. Sementara itu, Kasi Penanggulangan Bencana Dinas Sosial Kabupaten Cirebon, Nana R Harun menyampaikan turut berduka cita atas musibah yang menimpa keluarga Fazi Ilhamsyah. Sebagai bentuk kepedulian pemerintah daerah, Dinas Sosial akan memberikan bantuan untuk keluarga korban. “Kita akan memberikan bantuan berupa sembako dan uang santunan senilai Rp3 juta untuk keluarga korban. Namun, pemberian itu menunggu berita acara dari desa yang bersangkutan masuk ke Dinas Sosial,” singkatnya. (*)

Tags :
Kategori :

Terkait