BNNP: Jumlah Pengedar Narkoba di Jawa Barat Cenderung Naik

Minggu 11-02-2018,09:30 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

CIREBON - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Barat membuka Rumah Damping Sariksa di Jalan Islamic Center No 83 Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, Sabtu (10/2). Keberadaan Rumah Damping ini diharapkan bisa memulihkan para pengguna narkoba dan mengembalikan masa depan mereka. Kepala BNNP Jawa Barat Brigjen Pol Drs Rusnadi mengatakan, tujuan adanya Rumah Damping Sariksa untuk memfasilitasi para pecandu narkoba yang selesai menjalani rehabilitasi, terutama yang berdomisili di wilayah 3 Cirebon. Mereka diharapkan selesai menjalani program di rumah damping bisa pulih, produktif, bermanfaat dan bisa kembali bersosial. “Di rumah damping diberikan pelatihan memasak, membuat kerajinan tangan dan lainnya. Setelah dari situ mereka akan bisa kembali ke masyarakat dan tidak terjerumus narkoba kembali,\" ujar Rusnadi kepada Radar Cirebon, usai meresmikan Rumah Damping Sariksa. Menurut dia, dipilihnya rumah damping di Cirebon adalah sebagai langkah antisipasi perederan narkoba di Jawa Barat khususnya Cirebon. Sebab, Cirebon masuk dalam zona tengah. BNNP menilai Cirebon memiliki potensi sebagai daerah rawan peredaran Narkoba. Apalagi, Cirebon memiliki pelabuhan dan dalam dalam waktu dekat Bandara Kertajati akan beroprasi. “Artinya, daerah rawan peredaran narkoba itu ada yakni, daerah yang mempunyai pelabuhan dan bandara,” terangnya. Meski demikian pihaknya sudah melakukan pencegahan dengan menyiapkan empat tim khsusus yang terus memantau peredaran narkoba khususnya di pelabuhan. Di Jawa Barat daerah yang dianggap rawan adalah kota penyanggah ibu kota seperti Depok, Karawang, Sukabumi dan Bogor. “Sedangkan Cirebon sebagai daerah yang tengah berkembang. Artinya, jangan sampai jadi tempat beredaran narkoba ke depannya,\" terangnya. Dia menjelaskan, keseriusan pemerintah dalam memerangi narkoba terbukti dari pengguna di Jawa Barat yang terus menurun, namun untuk pengedar mengalami kenaikan. “Tahun lalu kita tangkap pengedar ada 20, sekarang jadi 80 pengedar,” ucapnya. Lebih lanjut dia menyampaikan, upaya pencegahan harus dilakukan bukan hanya pihak berwajib saja. Tapi seluruh komponen masyarakat harus berperan aktif dalam memerangi narkoba, karena dampaknya merusak masa depan generasi muda. “Untuk rumah damping sendiri selain ada di Cirebon, di Bandung pun ada layanan Rumah Damping Kujang Walagri,” pungkasnya. (sam)

Tags :
Kategori :

Terkait