Calon Plt Sekda Kuningan, Suraja-Dadang Saling Sikut

KUNINGAN - Masa bakti Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kuningan Yosep Setiawan akan segera berakhir. Tepat akhir bulan ini, Yosep akan pensiun dari jabatannya yang sudah diemban sejak lima tahun lalu tersebut. Selama menjabat sebagai sekda, Yosep bisa disebut cukup mumpuni lantaran melayani tiga bupati. Antara lain Aang Hamid Suganda, almarhumah Utje Ch Suganda dan terakhir di masa kepemimpinan Bupati Acep Purnama. Tak heran jika Yosep sangat memahami persoalan birokrasi di lingkup Pemkab Kuningan. Bupati Acep Purnama juga sudah mengajukan empat nama calon pelaksana tugas (Plt) sekda ke gubernur. Keempat nama yang sudah diajukan bupati ke gubernur itu mayoritas pejabat senior dalam arti tidak lama lagi akan memasuki masa purna tugas. Tercatat ada tiga nama yang bakal pensiun di tahun 2019 dan satunya di awal tahun 2020. Keempat nama itu yakni Sekretaris DPRD Suraja, Dadang Supardan yang menjabat sebagai Asda II Setda. Kemudian Kepala DPMPTSP Lili Suherli dan Asda I Setda Maman Hermansyah. Nama terakhir ini pensiun lebih lama ketimbang tiga sekondannya alias di awal tahun 2020. Pemerhati politik, Rudi melihat, peluang terbesar untuk menduduki kursi Plt sekda sebenarnya ada pada diri Suraja dan Dadang Supardan. Alasannya, kedua nama ini cukup senior dan mendapat dukungan publik. Suraja mempunyai dukungan politik dari kalangan wakil rakyat. Sedangkan Dadang dikenal sosok pengayom bagi kalangan aparatur sipil negara (ASN). “Dua karakter yang berbeda dan bisa disebut juga bertolak belakang. Pak Suraja karakternya blak-blakan, sedangkan Pak Dadang orangnya kalem. Dari segi usia, keduanya juga sudah sangat senior dan sama-sama meniti karir di birokrasi dari bawah,” paparnya. Meski begitu, kata dia, dua nama lainnya yaitu Lili dan Maman juga bisa menjadi kuda hitam. Keduanya memiliki kemampuan sama baiknya dengan Suraja dan Dadang. Lili piawai melakukan komunikasi sedangkan Maman jago melakukan lobi. “Sebenarnya peluang mereka sama besarnya. Belum bisa ditentukan siapa yang akan keluar sebagai juaranya. Tapi dari sas-sus yang beredar, dua nama yaitu Suraja dan Dadang lah yang paling berpeluang. Tapi bisa saja hal itu berubah jika gubernur akhirnya memilih nama di luar Suraja dan Dadang. Kan ini kewenangan dari provinsi. Jadi, apapun bisa terjadi soal siapa Plt sekda,” sebut dia. Dia juga menilai jika langkah Bupati Acep mengajukan empat nama pejabat senior untuk posisi Plt sekda sudah sangat tepat. Keempatnya cukup beken nama memiliki nama di kalangan ASN. Kemudian juga masa bakti mereka juga sudah lama, sehingga cukup dipahami jajaran ASN lainnya. “Untuk Plt sekda, saya kira tidak akan dijabat rising star melainkan mereka yang sudah senior. Begitu juga sekda defenitif nanti, kemungkinan mereka yang akan pensiun di usia antara 3 sampai 5 tahun. Jadi, yang masih lama pensiunnya harap sabar menunggu,” paparnya. Soal empat nama yang diajukan bupati ke provinsi, diakui Sekretaris Badan Kepegawaiaan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Kuningan Rudi Setiawan. Menurut Rudi, keempat nama tersebut sudah diajukan ke provinsi oleh bupati. Dia sendiri tidak tahu secara pasti kapan surat penunjukkan Plt sekda akan turun dari provinsi. “Sudah diajukan oleh Pak Bupati Acep ke gubernur. Soal siapa yang nantinya akan ditunjuk sebagai Plt, saya kurang tahu. Itu wewenang provinsi. Tugas kami hanya menyiapkan nama-nama sesuai yang diinstruksikan pak bupati,” ungkapnya. Menyangkut jabatan Plt sekda, Rudi menyebut jika masa tugas Plt tidak lama. Biasanya hanya bertugas sampai tiga atau lima bulan. Dalam kurun waktu itu, BKPSDM harus menyiapkan tim panitia seleksi (pansel) untuk open bidding sekda. “Untuk posisi sekda defenitif, harus melalui open bidding. Peserta open bidding adalah pejabat eselon IIb yang usianya 56 tahun ke bawah. Usia peserta open bidding sekda lewat satu hari saja tidak bisa, harus pas 56 tahun. Nanti ada tim pansel yang akan melakukan seleksi. Mungkin sebelum masa jabatan Plt Sekda habis, sudah bisa dilakukan open bidding,” terang Rudi. (ags)