Dengar GBK Dirusak Suporter Bola, Menteri PUPR Nangis

Selasa 20-02-2018,01:37 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

JAKARTA - Euphoria Suporter sepakbola Final Piala Presiden yang berlangsung Sabtu (17/2/2018 ), menyisakan kerusakan sejumlah fasilitas di Kompleks dan Venues Gelora Bung Karno (GBK). Terkait hal tersebut, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Senin pagi (19/2/2018) mengecek langsung ke lokasi. “Saat kejadian, saya sedang berada di Yogyakarta. Saya lihat melalui media. Saya menangis, karena renovasi venues dan kompleks GBK itu membutuhkan perjuangan yang tidak mudah. Kita akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Asian Games XVIII. Semula OCA (Olympic Council of Asia) tidak percaya bahwa kita bisa menyelesaikan renovasi ini. \"Kita sudah kerjakan siang malam, dan sudah bisa kita sajikan kepada masyarakat. OCA juga sudah yakin kita mampu,” jelas Menteri Basuki saat sidak langsung ke GBK. Basuki mengecek semua sisi dan zona di GBK. Tiba di zona 10, ia langsung menuju tribun penonton. Dia melihat 7 segmen pagar akrilik yang roboh. Kemudian ke Zona 9. Ia melihat kondisi pintu yang rusak dan selanjutnya melihat kondisi taman yang tanamannya banyak yang rusak. Menteri Basuki menilai, kerusakan yang timbul memang tidaklah besar. Hasil evaluasi sementara yang disampaikan oleh pihak pengelola, kerugiannya tidak lebih dari Rp 150 juta, khusus untuk Stadion Utama GBK. \"Nanti perbaikan pintu yang rusak akan diselesaikan dalam waktu sepekan. Disamping itu, juga kita akan perkuat fondasi pada seluruh pintu akrilik yang menjadi pembatas di tribun penonton. Sementara untuk lansekap, tanaman yang rusak akan diganti. Ini perlu waktu untuk tumbuh,\" jelas Menteri Basuki “Namun bagi saya, bukan soal kerusakan. Kalau itu, pasti kita perbaiki. Karena ini milik kita. Ini lebih pada soal perilaku. Saya masih bertanya, kok bisa kita sendiri yang merusak. Padahal ke depannya, masih ada pertandingan Piala AFC dan event lainnya. Saya menghimbau seluruh masyarakat, untuk menjaga ketertiban dan tidak merusak asset yang menjadi kebanggaan Indonesia. Apalagi, pelaksanaan Asian Games 18 tinggal beberapa bulan lagi” tegasnta. Menteri Basuki juga mencontohkan, bagaimana taman-taman di Kota Surabaya yang dibangun dengan biaya tidak murah. Meski tanpa pagar, tetap bisa dijaga oleh warganya, agar tidak rusak. \"Saya berharap untuk para pengunjung GBK, yang datang dari berbagai kota di Indonesia, juga bisa melakukan hal serupa. Menjaga aset yang kita punya,\" pungkasnya. Sementara itu, Pengelola GBK mengaku telah mengantongi foto para pelaku perusakan. Sebab, GBK sendiri sudah dilengkapi dengan sistem keamanan kamera pemantau (CCTV) beresolusi 7K, yang ditempatkan di sejumlah titik. Kegunaan CCTV ini bisa merekam dan sekaligus mendeteksi aktivitas penonton dan merekam secara detail wajah. \"Jadi semua data, yang dorong-dorong pintu, juga ada semua. Fotonya ada semua. Pada saat, misalnya nanti, panitia melakukan tuntutan hukum kepada yang bersangkutan, datanya sudah ada semua,\" kata Direktur Utama Pusat Pengelola Kompleks GBK, Winarto, di Senayan, Jakarta, Senin (19/2/2018). Winarto juga sependapat dengan menteri PUPR, dengan berharap agar kasus ini jadi pelajaran penting bagi penonton, khususnya suporter klub sepakbola. (zain)

Tags :
Kategori :

Terkait