Warga Bunder Terancam Kebanjiran, Ini Sebabnya..

Selasa 20-02-2018,17:03 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

INDRAMAYU-Warga Desa Bunder, Kecamatan Widasari waswas. Pasalnya, drainase di sepanjang Jalan Raya Bunder tertutup bangli dan mengalami pendangkalan. Kondisi itu membuat air kerap meluap dan merendam rumah warga saat hujan deras. Kuwu Bunder Suwendi mengatakan, pendangkalan saluran drainase itu dikeluhkan warga. Karena saluran itu termasuk salah satu saluran utama untuk menyalurkan air saat musim hujan. Karena dangkal, air akhirnya meluber ke jalan dan akhirnya merendam rumah warga hingga sekolah. Aktivitas warga dan siswa pun terganggu. Pemerintah desa, jelas Suwendi, sebenarnya ingin melakukan normalisasi. Namun, kata dia, karena saluran itu bukan merupakan tanggung jawab pemerintah desa, ia tidak berani melakukannya. Karena dikhawatirkan jika melakukan pengerjaan di daerah yang di luar tanggung jawabnya, program pengurasan itu akan menjadi masalah hukum di kemudian hari. “Penah saya ajukan pengurasan masal, cuma ya tidak boleh,” ujarnya. Dalam musrenbang, pihaknya sudah berkali-kali menyampaikan keluhan warga mengenai pendangkalan saluran dan maraknya bangli di atas saluran ini. “Jadi bingung, kalau sejak dulu ini tanggung jawab pemerintah desa, saya yakin pasti sejak dijabat kuwu terdahulu sudah diperbaiki dan dikuras. Karena ini vital,” ujarnya. Saluran air itu, kata dia, memiliki panjang sekitar 3 kilometer. Sudah puluhan tahun, saluran itu tidak dinormalisasi. Saluran yang dulunya memiliki lebar sekitar 1 meter, kini tinggal beberapa puluh sentimeter saja. Selain itu, banyak bangunan-bangunan yang berdiri di atas saluran sehingga menutup jalan air. “Sempat ada dari dinas, tahun 2016. Saya kurang paham dinas apa. Mereka melakukan pengukuran, tapi sampai sekarnag belum ada kejelasan,” lanjutnya. Ia pun berharap, instansi terkait bisa membantu pemerintah desa untuk melakukan revitasi saluran tersebut agar potensi banjir bisa diminimalisasi. Senada, tokoh pemuda Bunder, Warsid sangat mengharapkan adanya normalisasi di saluran itu. Selama ini, kata dia, tidak sedikit permukiman warga yang kebanjiran. Dua sekolah dasar juga terganggu aktivitasnya saat hujan deras. “Kalau dibilang surut, pasti surut. Tapi waktunya lama. Kami berharap instansi terkait bisa membantu pemerintah desa untuk melakukan normalisasi,” ujarnya. (oni)

Tags :
Kategori :

Terkait