Hujan Sehari, Bencana Longsor di 10 Lokasi, Desa Margacina Terisolasi

Kamis 22-02-2018,12:02 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

KUNINGAN - Hujan deras yang terjadi di wilayah Kabupaten Kuningan pada Selasa (20/2) sore mengakibatkan bencana longsor dan pergerakan tanah di 10 lokasi dalam 8 kecamatan. Selain itu, banjir bandang menggenangi 6 desa di Kecamatan Cibingbin Petugas Pusdalops BPBD Kuningan Avo Juhartono menyebutkan, dari sekian banyak kejadian bencana tersebut, hanya tiga yang tergolong paling parah dan butuh penanganan ekstra. Karena berdampak pada kelangsungan hidup masyarakat. Dia menyebutkan, daerah yang mengalami bencana tanah longsor adalah Desa Mungkal Datar Kecamatan Ciniru, Desa Citundun dan Linggajaya Kecamatan Ciwaru. Kemudian Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur yang menyebabkan satu rumah rusak berat. Selanjutnya di Desa Cantilan dan Selajambe Kecamatan Selajambe menyebabkan satu rumah rusak ringan dan tembok penahan tebing (TPT) jalan ambrol. Desa Margamukti Kecamatan Cimahi, menyebabkan empat rumah mengalami rusak ringan. Berikutnya di Desa Cageur Kecamatan Darma menyebabkan TPT jalan ambrol. Kelurahan Cijoho Kecamatan Kuningan, terdapat satu rumah rusak berat karena terbawa longsor ditambah. Lalu pergerakan tanah di Desa Cimulya Kecamatan Cimahi, menyebabkan tiga rumah terancam. Daerah yang cukup parah di Desa Margacina, Kecamatan Karangkancana, karena pergerakan tanah. Akibatnya, sembilan rumah warga di Dusun Cipari mengalami rusak berat. \"Kondisi ini diperparah dengan pergerakan tanah yang menyebabkan jalan sepanjang 2 kilometer mengalami retak-retak dan beberapa titik tertutup longsor. Sehingga, praktis menyebabkan daerah tersebut terisolasi,\" ungkap Avo kepada Radar Kuningan, Rabu (21/2). Atas kejadian tersebut, kata Avo, telah mengerahkan tim untuk melakukan pengecekan dan pendataan ke lokasi. Namun dari hasil koordinasi dan informasi sementara, telah dipastikan sembilan keluarga yang menempati rumah yang rusak berat akibat pergerakan tanah tersebut sudah mengungsi ke rumah saudaranya yang lebih aman. \"Kami belum mendapat informasi lengkap terkait kerusakan dan kerugian material yang dialami warga di Dusun Cipari, Desa Margacina tersebut, karena masih dalam penanganan tim kami di lokasi,\" ujar Avo. Namun demikian, koordinasi dan komunikasi dengan pihak desa, kecamatan maupun anggota TNI dan kepolisian setempat terus dilakukan untuk memantau perkembangan yang terjadi. Selain Desa Margacina, lanjut Avo, yang kini tengah fokus ditangani BPBD adalah bencana pergerakan tanah di Desa Randusari, Kecamatan Cibeureum. Hingga saat ini semakin parah. Dari awal kejadian menyebabkan lima rumah rusak berat. Jumlah rumah yang rusak setiap hari terus bertambah hingga kini sudah mencapai 32 unit. Saat ini sebagain besar warga sudah mulai mengungsi ke tempat aman. Bahkan beberapa rumah yang kondisi kerusakannya sudah cukup parah telah dirobohkan warga. \"Untuk kejadian pergerakan tanah di Randusari ini masih dalam kajian bersama tim dari Badan Geologi apakah perlu relokasi atau upaya lain. Mudah-mudahan secepatnya ada penanganan,\" ujar Avo. Satu lagi bencana yang menjadi penanganan khusus tim BPBD adalah musibah tanah longsor di Desa Mungkal Datar, Kecamatan Ciniru, yang menyebabkan satu bangunan Posyandu dan musala rusak berat. Akses jalan juga tertutup material longsor. Untuk penanganannya, kata Avo, tim BPBD bersama warga dibantu aparat TNI dan kepolisian setempat telah bergerak melakukan pembersihan materil longsor yang menutup bangungan tersebut. Sedangkan untuk yang menutup akses jalan akan mengerahkan satu alat berat untuk menanganinya. Adapun bencana banjir bandang di Cibingbin, kondisinya tidak separah yang pernah terjadi pada awal tahun 2017 lalu. Rupanya, masyarakat setempat telah lebih siaga dan menjadikan pelajaran berharga musibah banjir tahun lalu. Sehingga bisa mengantisipasinya saat terjadi banjir kemarin. \"Berdasarkan hasil pendataan tim kami, musibah banjir bandang Cibingbin menyebabkan dua rumah yang lokasinya berada di pinggir sungai mengalami rusak berat. Namun tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan, karena warga sudah bisa mengatasi sendiri dampak banjir dan aktivitas pun sudah kembali normal,\" ujar Avo. (fik)

Tags :
Kategori :

Terkait