Bencana Alam di Kuningan: Tanah Gerak, 200 Rumah Rusak, 897 Warga Ngungsi

Jumat 23-02-2018,21:41 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

BENCANA alam yang terjadi di Dusun Cipari, Desa Margacina, Kecamatan Karangkancana, Kabupaten Kuningan, tergolong parah. Tanah di wilayah tersebut mengalami pergerakan dan sejumlah titik longsor. Akibatnya, selain akses jalan putus di beberapa titik, pergerakan tanah juga menyebabkan 200 lebih rumah penduduk rusak. Menghindari korban jiwa, sebanyak 897 warga di Desa Margacina harus diungsikan ke tempat yang aman. Desa Margacina terisolasi. Pantauan Radar Cirebon di lokasi bencana, satu-satunya akses jalan termudah menuju Dusun Cipari hanya melalui desa tetangga yaitu Kaduagung. Akses alternatif itu memutar bukit dan hanya bisa dilalui dengan jalan kaki sepanjang hampir 2 kilometer. Sementara itu, pergerakan tanah menyebabkan ratusan rumah rusak seperti tembok dan lantai retak. Bahkan beberapa di antaranya ambruk hingga nyaris rata dengan tanah. Sejumlah warga kini sudah mengungsi ke tempat saudaranya yang lebih aman. Beberapa juga harus rela mengungsi ke ruang kelas Sekolah Dasar (SD) Margacina 2 yang sejak hari Selasa lalu diliburkan. Warga pun harus mengeluarkan barang-barang dari dalam rumah, seperti lemari, kulkas, ranjang dan lainnya. Tak sedikit warga harus membuat tenda darurat atau menutup barang perabotan rumahnya dengan terpal agar terhindar hujan dan sorotan matahari. Sekdes Margacina, Yopi Muhammad Ikhlas mengatakan, longsor dan pergerakan tanah sudah terjadi sejak hari Selasa (20/2) lalu diawali beberapa jalan mengalami retak. Namun retakan tanah semakin parah terjadi pada Rabu (21/2) dini hari. Warga, kata Yopi, langsung berhamburan keluar karena takut tertimpa material bangunan. \"Alhamdulillah tidak sampai ada warga yang jadi korban. Termasuk sekitar sembilan rumah warga yang ambruk pun kebetulan penghuninya sudah mengungsi,\" ujar Yopi kepada Radar Cirebon. Yopi mengatakan, kondisi wilayah Dusun Cipari memang tergolong labil dan rawan pergerakan tanah. Lokasi itu memang banyak terdapat sumber mata air. Hampir setiap musim hujan ada saja rumah warga yang mengalami retak. \"Dan tahun ini kerusakannya cukup parah. Hampir semua rumah warga yang mengalami retak-retak, bahkan beberapa di antaranya ambruk,\" ujar Yopi. Untuk penanganan darurat, kata Yopi, seluruh warga telah diinstruksikan untuk mengungsi ke tempat aman, seperti ke rumah kerabat atau ke sekolah. Warga tidak disarankan mengungsi ke gedung serbaguna Desa Margacina, mengingat lokasinya yang cukup jauh yaitu sekitar 3 kilometer. (fik)

Tags :
Kategori :

Terkait