CIREBON-Awas! Banjir masih jadi ancaman. Minggu (25/2) dua warga Kopiluhur, Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, jadi korban. Keduanya adalah Mulyana (34) dan Ma’ad (46). Mulyana ditemukan tewas di kawasan Banjarwangunan, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon. Ma’ad dalam kondisi kritis dan kini dirawat di RS Budi Luhur Harjamukti. Kapolres Cirebon Kota AKBP Adi Vivid Agustiadi Bachtiar melalui Paur Bins Ops Sat Binmas Iptu Momon Sukarman mengatakan, kedua korban terseret air banjir di sungai menuju Pensantren Benda Kerep. “Kejadiannya sekitar pukul 17.00 (kemarin, red) saat kedua korban hendak menyeberangi sungai itu,” kata Momon saat dihubungi Radar Cirebon. Dijelaskan Momon, Mulyana dan Ma’ad menyeberangi sungai menuju Benda Kerep untuk menghadiri resepsi pernikahan. Namun ketika keduanya sudah berada di tengah-tengah sungai, tiba-tiba muncul air bah dan menyapu keduanya. “Korban yang selamat sudah terlihat membaik, setelah mendapat perawatan medis. Sudah dapat diajak berbicara, meski masih terlihat sangat lemah,” jelas Momon. Pada kesempatan itu, Lurah Argasunya Dudung Abdul Bari SSos menyampaikan turut prihatin atas kejadian tersebut. Ke depan pihaknya akan kembali mencoba meminta izin kepada sesepuh Benda Kerep agar dapat membangun jembatan di atas sungai bantar Benda Kerep. \"Supaya lebih nyaman dan aman. Sebelumnya pemkot sudah menawarkan agar dibuatkan akses jembatan. Namun pada waktu itu tidak diizinkan. Tapi mudah-mudahan dengan kejadian ini bisa diizinkan untuk dibangun jembatan. Karena jika penyebarangan kali hanya berupa undag-undagan, maka sangat berbahaya dilalui apalagi kondisi air sedang deras,\" tutur Dudung kepada Radar. Pihaknya bersama Puskesmas Sitopeng dan masyarakat setempat bekerjasama untuk terus tanggap darurat dan saling waspada terhadap bencana. \"Kita kemarin di Gedung Andalus sudah menggelar tanggap darurat bencana. Dengan kejadian ini, semoga masyarakat lebih waspada, mawas diri,\" tukasnya. (arn/via)
Kategori :