CIREBON - Kirab Budaya Cap Go Meh yang menjadi agenda tahunan Kota Cirebon diharapkan menjadi destinasi wisata berkelas dunia. Tak hanya itu, latar belakang Cirebon yang multietnis menjadi nilai jual tersendiri, utamanya untuk meningkatkan potensi pariwisata. “Kegiatan ini salah satu kebanggaan kita semua dan harus menjadi world class destination,” ujar Pjs Walikota Cirebon Dedi Taufikkurahman saat membuka Kirab Budaya Cap Go Meh, Jumat (2/3). Seperti diketahui, pusat perayaan Cap Go Meh diadakan di Vihara Dewi Welas Asih. Sebanyak 16 patung dewa diarak menggunakan tandu. Tak hanya patung dewa, arak-arakan pasukan keraton, barongsai, naga, dan lainnya turut meramaikan Cap Go Meh. Dedi menambahkan, masyarakat Cirebon dan pemerintah wajib menjaga budaya dan keberagaman yang ada. Selain menjaga, lanjut Dedi, diperlukan pula ekspansi budaya untuk mengenalkannya kepada dunia. \"Cirebon secara filosofi multietnik. Ini yang harus disinergikan dengan potensi daerah, salah satunya budaya. Tidak sekadar dilestarikan, budaya juga perlu kita ekspansi, dan tentu akan memiliki nilai,\" ucapnya. Pantauan Radar Cirebon, Sekitar pukul 14.30 WIB, satu per satu patung dewa keluar dari Vihara Dewi Welas Asih. Ribuan masyarakat dan wisatawan mulai berjejer di sepanjang jalan yang bakal dilewati kirab budaya. Wakil Ketua Panitia Cap Go Meh, Iwan Santoro menjelaskan, perayaan Cap Go Meh merupakan perayaan penutup dalam memperingati Tahun Baru Imlek tahun 2569. \"Cap Go Meh itu suatu budaya. Kita maknai sebagai budaya yang mempersatukan,\" tuturnya, kemarin. Dia berharap kirab budaya ini bisa menciptakan Kota Cirebon yang aman, tenteram, damai dan ramah bagi semua orang baik dalam dan luar Kota Cirebon. \"Sesuai dengan semboyan NKRI Bhinneka Tunggal Ika yang artinya berbeda-beda namun satu jua,\" jelasnya. Rute kirab Cap Go Meh dimulai dari Gedung BAT- Jalan Pasuketan- Pekiringan- Parujakan (Wihara Buddha Sasana), Jalan Sukalila Selatan-Karanggetas- Panjunan (Wihara Bodhi Dharma Maitreya), Jalan Jagabayan- Winaon- (Bun San Tong)-Jalan Kanoman-Jalan Talang (Makin)- Jalan kebumen-Yos Sudarso dan kembali lagi ke Wihara Dewi Welas Asih. Ada yang berbeda pada perayaan kirab Cap Go Meh tahun ini. Pasalnya, ada joli nacha yang berisi patung Dewa Veronica. Joli berukuran kecil daripada joli lainnya itu ditandu anak-anak. Ada empat orang anak yang mengangkat joli nacha. Salah satu orang tua dari 4 orang anak pengangkat tandu, Lili Kurniawati mengatakan, joli nacha baru pertama kali mengikuti perayaan Cap Go Meh di Kota Cirebon. Keikutsertaan anak-anak dengan joli nacha itu diharapkan membangkitkan semangat generasi muda untuk pelestarian budaya. \"Yang bawa anak-anak, kita ingin mengajak masyarakat bahwa untuk turut serta melestarikan budaya itu dilakukan mulai sejak dini,\" tuturnya. (mik)
Jadikan Cap Go Meh Cirebon Destinasi Wisata Kelas Dunia
Minggu 04-03-2018,05:05 WIB
Editor : Husain Ali
Kategori :