Pedagang Pasar Pagi Keberatan Harga Sewa

Jumat 09-03-2018,05:05 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

CIREBON - Pedagang Pasar pagi masih menunggu kesepakatan harga perpanjangan sewa dari Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Berintan untuk 10 tahun ke depan. Informasi yang dihimpun Radar Cirebon, kontrak akan berakhir sekitar April atau Mei 2018 dengan opsi perpanjangan 10 tahun. Perpanjangan ini mengikuti masa kontrak Pusat Grosir Cirebon (PGC). Pedagang los dan kios merasa keberatan dengan harga yang dikeluarkan Perumda Pasar, yakni Rp 15 juta per meter untuk kios (rolling door) dan Rp 12 juta untuk los. Salah satu pedagang yang menempati los Pasar Pagi, Azis (55) meminta keadilan atas penetapan harga sewa. Sebab, penjualan sekarang ini sudah tidak seperti dulu lagi. \"Sekarang kondisinya pasar nggak seramai dulu, kalau Rp 12 juta berat,\" ujar Azis, kepada Radar Cirebon. Hal senada diungkapkan Tia (41) yang berjualan pisang di los belakang pasar pagi. Menurut informasi terakhir yang diterimanya, harga sewa masing-masing turun Rp 3 juta. Kios semula Rp 15 juta menjadi Rp 12 juta dan los semula Rp 12 juta menjadi Rp 9 juta. Tia akan ikut suara terbanyak pedagang, namun secara pribadi keberatan bila harga perpanjangan yang ditawarkan sebesar itu. Belum lagi penjualan sudah tak setinggi beberapa tahun lalu. \"Dulu sewanya kalau nggak salah sekitar Rp 4-5 juta per meter, jadi kalau bisa perpanjangannya lebih terjangkau oleh pedagang,\" tuturnya. Sementara itu Ketua DPP Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Kota Cirebon Agus Saputra menegaskan, hingga kini belum ada kesepakatan harga perpanjangan sewa pasar pagi. Realitasnya harga yang keluar tidak seimbang dengan kondisi pasar. Misalnya, perpanjangan kios pasar Perumnas Rp 8 juta per meter dan Rp 6,5 juta untuk los per 20 tahun. \"Dengan asumsi harga awal perpanjangan sewa pasar pagi Rp 15 juta per meter untuk 10 tahun, kalau 20 tahun Rp 30 juta dan pedagang menempati bangunan lama. Apa Perumda nggak update kondisi Pasar Pagi?,\" tanya dia. APPSI punya kekhawatiran dari kejadian ini, sebab bila angka tersebut terealisasi akan ada kemungkinan berkurangnya pedagang Pasar Pagi. Pedagang yang mampu membayar bisa lanjut. Namun bagi yang tidak mampu memenuhi biaya perpanjangan opsinya cari lapak baru yang lebih terjangkau. Padahal gairah masyarakat untuk kembali ke pasar tradisioal harus lebih gencar dilakukan.\"Akan jadi apa pasar tradisional kalau begini,\" tutupnya. (tta)

Tags :
Kategori :

Terkait