3 Tanggul Sungai di Ciledug Jebol, Warga Waswas Banjir Susulan

Kamis 15-03-2018,09:35 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

CIREBON - Warga di sejumlah desa di wilayah timur Cirebon masih dihantui perasaan waswas. Pasalnya, banjir bisa datang setiap saat jika debit air sungai tiba-tiba naik. Penyebabnya, ada tiga tanggul di sejumlah sungai di Kecamatan Ciledug yang dalam kondisi jebol. Titik tanggul jebol tersebut berada di Sungai Cigowang, Sungai Cijangkelok dan Sungai Cisanggarung. Tiga titik tanggul tersebut berada di Blok Palabuan Desa Ciledug Wetan. Keberadaan tiga sungai di Blok Palabuan tersebut, menjadi penyebab utama kenapa blok ini sering kali diterjang banjir. Terlebih, saat ini kondisi tiga tanggul di sungai tersebut jebol. “Yang paling parah ini di Sungai Cigowang. Bukan hanya tembok penahan saja yang ambruk, tapi tanggulnya juga sudah jebol. Ini penyebab banjir susulan yang terjadi lima hari yang lalu,” ujar Camat Cieldug, Solihin HS saat ditemui Radar Cirebon, Rabu (14/3). Menurut Solihin, banjir terakhir menerjang Ciledug pada Sabtu (10/3) malam. Saat itu, ketinggian air bervariasi dari mulai 1 meter sampai 1,5 meter. Selain merendam pemukiman dan lahan pertanian, banjir juga menghanyutkan sekitar 10 kuburan yang ada di TPU yang letaknya di samping tanggul. “Padahal saat itu tidak limpas ke atas tanggul. Air juga masih di bawah TPT, ternyata air masuk lewat tanggul yang jebol. Kemarin juga kita ungsikan warga-warga. Ini juga rupanya ada makam yang hilang, hanya kelihatan sisa batu batanya saja,” imbuhnya. Menurut Solihin, curah hujan yang masih tinggi dan potensi datangnya banjir kiriman yang masih besar dari Kuningan, membuat perbaikan tanggul tersebut harus menjadi prioritas. Solihin tidak ingin lagi ada banjir susulan terjadi, yang membuat warga Ciledug menderita. “Memang sebelumnya sudah ada rapat bersama. Rencananya, anggaran perbaikan tanggul itu dari dana tanggap darurat bencana. Nantinya, untuk perbaikan akan dilakukan BBWSCC. “Sudah disepakati. Memang untuk perbaikannya dilakukan secara darurat dulu. Yang penting, air tidak masuk dari tanggul yang jebol. Nanti pelaksanannya BBWS,” tegas Solihin. Sementara itu, saat ditemui Radar, Rudi, pengawas pekerjaan pembuatan tanggul darurat mengatakan, perbaikan yang dilakukan bergantung kepada kondisi sungai. Pasalnya, jika debit air naik hingga rata tanggul, otomatis pekerjaan tidak bisa dilakukan. “Kita belum bisa pastikan ini selesai kapan. Karena ini bergantung juga ke kondisi sungai. Kalau debit tinggi ya tanggul yang belum jadi ini akan rusak lagi dan kita akan bangun dari awal lagi. Ini kenapa sulit menjawab berapa lama tanggul akan selesai,” jelasnya. Menurut Rudi, sesuai perintah dari pimpinan, tanggul jebol yang dikerjakan pertama kali adalah tanggul Cisanggarung. Sementara tanggul di Cigowang dan Cijangkelok baru dikerjakan setelah pekerjaan di Cisanggarung selesai. “Mudah-mudahan bisa cepat selesai. Material urugan ini kan kita susun kantong-kantong karung. Bagian luarnya dilapisi dengan bilah anyaman bambu. Ini darurat, sebelum dilakukan pembangunan atau perbaikan permanen,” ungkapnya. (dri)

Tags :
Kategori :

Terkait