Kredit Pendidikan, Jalan Keluar Pelajar Indonesia?

Jumat 13-04-2018,08:24 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

Kredit pendidikan yang dicanangkan Presiden Joko Widodo direalisasikan oleh beberapa bank di Indonesia, seperti BRI, BNI, dan BTN. Tujuan dari produk kredit pendidikan ini, dinilai Jokowi sebagai solusi untuk meningkatkan akses pendidikan, terutama di perguruan tinggi. Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menyambut baik upaya perbankan dalam merespon arahan Presiden RI Joko Widodo untuk ikut mendukung peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui kredit pendidikan (student loan). Hal ini diungkapkan Menristekdikti saat acara peluncuran Program Kredit Pendidikan Bank Tabungan Negara (BTN) di Gedung D Kemenristekdikti, Senayan. Terkait kredit pendidikan, Nasir mengatakan dirinya pun dulu juga menggunakan produk pembiayaan pendidikan bernama Kredit Mahasiswa Indonesia (KMI). Karenanya melalui kredit pendidikan dari Bank BTN ini Nasir berharap anak Indonesia bisa menyelesaikan kuliahnya dan bisa mendapat pekerjaan yang lebih baik. Seperti dicatat Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat partisipasi pendidikan tinggi masih rendah, yakni hanya 24,8 persen pada 2017. Salah satu penyebabnya lantaran biaya pendidikan yang terus meningkat. Pada 2017, rata-rata biaya kuliah di Tanah Air mencapai Rp 8,7 juta, naik sekitar 5 persen dibandingkan pada 2016. Saat ini di Indonesia, sudah ada instansi perbankan yang menawarkan dana pinjaman untuk biaya pendidikan, seperti Bank Negara Indonesia, Bank Mandiri dan Bank Rakyat Indonesia. Sebagaimana dilansir Kata Data, di luar negeri, negara yang telah menyelenggarakan kredit pendidikan adalah Australia. Dengan sistem yang lebih baik dan bunga yang rendah, potensi gagal bayar mampu ditekan hingga di bawah 7 persen. Di Amerika Serikat, total kredit pendidikan per Januari 2018 mencapai Rp 20.673 triliun. Namun, tingginya tingkat potensi gagal bayar kredit pendidikan, dinilai menjadi penghambat pertumbuhan ekonomi di negara adidaya tersebut. (wb)

Tags :
Kategori :

Terkait