MAJALENGKA - Program Keluarga Harapan (PKH) dari Kementerian Sosial saat ini, lebih terfokus pada perubahan karakter, pola pikir dan pembangunan mental untuk para orangtua penerima bantuan. Program ini mulai berlaku tahun 2018 ini, dengan menjadwalkan secara wajib dan konsisten satu kali pertemuan dalam satu bulan, yang dimotori langsung para pendamping PKH. Aktivis Pendamping PKH di Kecamatan Palasah, Dodi Jaya mengatakan, kegiatan rutin sebulan sekali tersebut, memang dimaksudkan untuk membantu dan mengubah pola pikir penerima bantuan. Sehingga, apa yang selama ini diberikan pemerintah kepada para penerima bantuan, juga bisa dirasakan langsung manfaatnya oleh generasi penerusnya. “Dengan kata lain, para penerima bantuan ini diharapkan, ekonominya bisa meningkat. Dan hal itu bisa ditularkan kepada anak-anaknya kelak. Sehingga nanti anak-anaknya bisa menjadi lebih sukses, dan tidak perlu menerima bantuan,\" ungkapnya. Dodi mengatakan, pertemuan rutin sekali dalam sebulan itu, berdasarkan modul pembelajaran yang diterimanya langsung dari kementerian. Secara garis besar, modul pembelajaran ini merupakan wawasan pengetahuan yang harus direalisasikan para penerima bantuan. Di antaranya, menitik beratkan pada pola pengasuhan dan pendidikan anak, pengelolaan keuangan dan perencanaan usaha, pemeliharaan kesehatan dan gizi, perlindungan terhadap anak. Serta pemerhatian terhadap orang lansia serta kaum disabilitas.
Kategori :