Pemkot Cirebon Yakin Raih Adipura

Senin 07-05-2018,01:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON–Pemerintah Kota Cirebon optimistis mampu meraih Piala Adipura kategori kota sedang. Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Drs H Tata Kurniasasmita MPd menyebutkan, pada penilaian tahap pertama Kota Cirebon mendapat nilai diatas rata-rata. Tapi ada beberapa hal yang menjadi koreksi dan perbaikan. \"Sudah bagus nilainya 74, itu diatas rata-rata. Melihat itu optimis tahun ini bisa dapat,\" ucap Tata kepada Radar Cirebon, Jumat (4/5). Mantan Kepala Kesbangpolinmas itu menyebutkan, koreksi yang harus diperbaiki dan dilengkapi terutama dalam penilaian Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kopi Luhur. Dan perbaikan itu sudah dipenuhi pada penilaian kedua (P2). Oleh karena itu pihaknya masih menunggu keputusan akhir hasil penilaian. Hasil penilaian ini akan diumumkan pada Agustus mendatang. Optmisme ini, juga seiring dengan datangnya Dewan Pertimbangan Kementerian Lingkungan Hidup yang juga menjadi juri dalam adipura yang datang ke Kota Cirebon secara langsung. \"Pengumumannya kan bulan Agustus, ya kalau melihat semua yang sudah diperbaiki kita yakin dapat,\" ujarnya. Pemkot Cirebon sendiri terakhir kali mendapat Piala Adipura tahun 2016. Prestasi terbaik pemkot dalam adipura saat meraih adipura kencana pada era walikota Khumaedi Syafrudin. Adipura Kencana ini berupa trofi yang diberikan kepada daerah yang tiga kali berturut-turut mendapat penghargaan adipura. Bahkan prestasi itu, Kota Cirebon mendirikan tuga adipura di Jl Slamet Riyadi. Prestasi ini yang coba dimunculkan kembali. Kepal DLH Dr H R M Abdullah Syukur MSi menambahkan, penilaian TPA yang berlokasi di wilayah selatan Argasunya memiliki bobot tinggi. Pembenahan TPA Kopi Luhur sendiri, meliputi penanaman pohon atau penghijauan di areal TPA,  pengolahan sampah, pembuatan kompos, dan pengelolaan gas metan yang dihasilkan dari tumpukan sampah. “Selama ini, absennya Pemkot Cirebon meraih Piala Adipura, salah satunya lantaran belum adanya pengelolaan di TPA,” katanya. Selain fokus membenahi TPA, pihaknya juga tak menyampingkan aspek penilaian lain. Seperti tata kelola lingkungan dan kebersihan di jalan protokol, pemilahan sampah di Tempat Pembuangan Sementara dan juga pengadaan fasilitas tempat-tempat sampah organik dan anorganik. Penilaian piala adipura sendiri, lebih kompleks dengan mengaitkan beberapa kriteria, yang menyangkut aspek sosial, ekonomi dan pemberdayaan masyarakat. Penilaian Piala Adipura tidak hanya dinilai dari penghijauan dan kebersihan saja, namun aspek pengelolaan iklim yang baik, penanggulangan pencemaran udara, air, tanah, dan penilaian terhadap kota, yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang berbasis pengelolaan lingkungan hidup. Tak hanya itu, penilaian juga melihat dari aspek pemukiman, jalan, pasar, pertokoan, perkantoran, sekolah, rumah sakit dan puskesmas, hutan kota, taman kota, terminal, bank sampah, hingga fasilitas pengolahan sampah skala kota. (jml)

Tags :
Kategori :

Terkait