Hidayat Nur Wahid: Pertemuan Sekjen Parpol di Kantor Seskab Tabrak Aturan

Kamis 10-05-2018,03:03 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

JAKARTA - Sebanyak sembilan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Politik (Parpol) pendukung pemerintah sempat melakukan pertemuan di kantor Sekretaris Kabinet (Seskab) pada Senin (7/5) kemarin. Merespons hal tersebut, Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid mengkritik atas pertemuan sejumlah sekjen partai pendukung pemerintah yang menilai telah menabrak sejumlah aturan berlaku. \"Terkait masalah dukungan program pemerintah, alangkah lebih elok kalau seskab pun selenggarakan di luar kantor seskab. Ini bukan sesuatu yang menyoal kenegaraan, ini kan politik murni, politik praktis,\" kata Hidayat kepada awak media di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta (8/5). Menurut Politikus dari Daerah Pemilihan (Dapil) DKI Jakarta itu, pertemuan antar partai koalisi yang menggunakan fasilitas negara dapat menimbulkan kontroversi. Karena itu dirinya menyarankan ada baiknya bilamana pertemuan seperti itu dilakukan di luar fasilitas kenegaraan. \"Lakukan saja pertemuan dalam konteks yang sesuai aturan agar tidak menghadirkan kontroversi dan permasalahan. Ketika ini diselenggaralan di kantor seskab, itu menimbulkan pertanyaan. Karena seskab bukan mengurusi koalisi partai-partai, tapi mengurusi kabinet. Kabinet itu adalah negara,\" pungkas Wakil Ketua MPR ini. Proses Capres Masih Panjang Saat ditanya terkait pertemuan antara Sandiaga dengan Prabowo untuk mengusung Anies Baswedan sebagai Cawapres, Hidayat enggan untuk merespons lebih dalam. Karena hal tersebut menurutnya masih membutuhkan mekanisme yang panjang. Nama Anies sendiri di mata PKS bisa menjadikan sebuah sosok pola pengulangan yang terjadi ketika pilgub DKI. \"Semula Gerindra mencalonkan Pak Sandi, PKS kemudian mencalonkan Mardani. Kemudian pada akhir, kami mengubah itu dan menjadi Anies-Sandi. Itu mungkin saja, tapi ada baiknya kita menunggu karena itu semua butuh proses,\" tegasnya. Terpisah, menyoal nama Gatot yang terus jadi perbincangan sebagai Capres pada 2019 diresponsn Sekjend PAN, Edhy Soeparno. Edhy turut hadir dalam pertemuan Ketua Umum PAN zulkifli Hasan deng Gatot Nurmantyo. \"Beliau itu adalah nasionalis tulen, pancasilais sejati sudah kita lihat dalam beberapa kesempatan beliau adalah pembela umat. Saya kira kualitas dan kriteria yang ada di Pak Gatot masuk kualitas pemimpin pasca 2019 yang masuk kriteria PAN,\" katanya. Kendati demikian, nama capres yang akan diusung segera diputuskan, termasuk beberapa calon lain. Tetapi yang disampaikan bahwa Gatot memenuhi aspirasi kader-kader PAN dari segi kriteria kepemimpinan. Sebelumnya, nama Gatot terus diisukan dekat dengan partai koalisi oposisi pemerintah Jokowi. PKS pun mengaku siap membuka diri bagi siapa pun calon yang diajukan Partai Gerindra nantinya. (zain/frs)

Tags :
Kategori :

Terkait