Ribuan Hektare Lahan Sawah di Indramayu Terancam Nganggur

Sabtu 12-05-2018,03:16 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

INDRAMAYU – Ribuan hektare lahan sawah di wilayah pantura Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, terancam menganggur. Penyebabnya klasik; tidak ada pasokan air, lahan sawah kekeringan. Petani pun tak bisa mengolah lahan sawah di musim tanam gadu tahun ini. Saat ini baru mulai saja petani di sana sudah merugi. “Petani kita, baru mulai saja sudah menanggung rugi,” ucap Ketua KTNA Kecamatan Kandanghaur, Waryono Batak kepada Radar Cirebon, Kamis (10/5). Kerugian petani diderita, menyusul banyaknya lahan persemaian padi yang mati kekeringan. Dari catatannya, ada seluas 10 hektare lahan persemaian di wilayah Desa Karangmulya, Wirakanan dan Wirapanjunan yang kondisinya mengenaskan. Mati kering. Petani merugi hingga jutaan rupiah. “Biaya semai padi bisa mencapai Rp 1 juta per hektare. Itu untuk pembelian bibit, gegaleng, pupuk, pembuatan tempat semai sampai upah tenaga kerja,” rinci Waryono. Selain mati akibat kurang air, banyak pula persemaian yang tidak bisa ditanam karena sudah kedaluwarsa atau umurnya sudah di atas 45 hari. Idealnya tanaman semai padi dapat ditanam pada umur 25 hari. “Semai padi yang umurnya diatas 25 hari tidak bisa ditanam. Sudah ketuaan kalau istilah petani di sini, jadi terpaksa dibiarkan mati kering sekalian,” jelasnya. Dengan kondisi seperti ini, pihaknya pesimis petani khususnya di tiga desa itu dapat melaksanakan percepatan musim tanam gadu. Sebab diawal-awal para petani baru mulai saja, pasokan air sudah langka. “Petani kami meminta ada jaminan pasokan air aman dan lancar. Sebenarnya itu bisa jika stake holder yang bertanggungjawab soal distribusi air mau serius dan bertanggungjawab. Kalau kondisinya masih seperti sekarang ini dan kayak dulu, petani kami lebih memilih menelantarkan sawah ketimbang merugi terus,” tandasnya. Salah seorang petani, Warna mengatakan saat ini mayoritas petani mulai melakukan semai padi dan sebagian lainnya masih melakukan olah tanam. Pada tahapan ini  tentu saja sedang banyak membutuhkan air. \"Jika air tersendat kami khawatir semai gagal dan harus mengeluarkan biaya lagi. Jika benar-benar tidak ada pasokan air, kami pasti akan menunda tanam hingga satu musim ini,” katanya. (kho)

Tags :
Kategori :

Terkait