Polisi Waspadai 3 Wilayah Basis Jamaah Ansharut Daulah: Jawa Barat, Jawa Timur, Jabodetabek

Selasa 15-05-2018,09:42 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

JAKARTA-Kepolisian menyebut rentetan teror bom Surabaya didalangi oleh Jamaah Ansharut Daulah (JAD), kelompok terkait ISIS yang beroperasi di Indonesia. Kelompok itu baru berdiri pada 2015, tapi terus mengancam sejak serangan pertamanya di Thamrin, satu tahun kemudian. Jamaah Ansharut Daulah (JAD) adalah kelompok yang mendukung keberadaan negara pimpinan Abu Bakar al-Baghdadi itu; jamaah ansharut daulah sendiri secara harfiyah berarti jemaat pembela negara.  Kelompok itu dipimpin oleh Aman Abdurahman, tokoh yang diyakini sebagai pemimpin ISIS di Indonesia dan bertanggung jawab atas serangan mematikan di Thamrin, awal 2016. Kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) terus menggaungkan aksinya melalui aksi teror di Surabaya dan Sidoarjo. Mabes Polri pun berupaya untuk mencegah sel-sel JAD di wilayah lain \'bangkit\' dengan cara mengecek data terduga teroris yang dimilikinya dan mengikuti pergerakan mereka. \"(Upaya pencegahan) kami coba cek dulu database kami. Karena database itu bisa saja berubah,\" ujar Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (14/5/2018). Polisi, kata Setyo, menilai selama ini sel-sel teroris dalam status \'tidur\'. Selain itu, jenderal bintang dua ini memaparkan kelompok JAD memiliki anggota paling banyak di wilayah Jawa Barat, Jawa Timur, dan DKI Jakarta. \"Selama ini kan sel-sel tidur ini, mereka pinter juga ngeles. Diikuti intelijen, mereka ngeles juga,\" kata Setyo. \"Yang paling besar JAD di Jawa Barat, Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi), Jawa Timur. Ini yang harus kami waspadai. Tetapi daerah-daerah lain juga ada. Seperti Bima, Poso. Itu JAD semua,\" tandasnya. (wb)    

Tags :
Kategori :

Terkait