Gara-gara Knalpot Bising, Warga Berantem

Selasa 14-09-2010,22:26 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

2 Orang Dirawat karena Luka Bacok dan Patah Tulang MAJALENGKA– Knalpot motor yang terlalu bising seringkali memicu perkelahian antarwarga. Hal ini seperti terjadi antara warga Desa Lojikobong dan Desa Cidenok, Kecamatan Sumberjaya, Majalengka. Warga Lojikobong yang bermaksud menegur pemuda Cikedong yang mengendarai motor dengan kencang dan knalpot yang bising, justru diserang. Meski sempat saling serang, namun warga Lojikobong harus menyerah. Akibat penyerangan itu, Sumarna (18) dan Suryadi (20) keduanya asal Blok Sinden, Desa Lojikobong, mengalami luka yang cukup parah. Mereka kini menjalani perawatan intensif di RS Sumber Waras, Ciwaringin, Kabupaten Cirebon. Korban Suryadi bahkan belum sadarkan diri dan kini dirawat di ruang ICU. Kepala Desa Lojikobong, Eman, mengaku tidak mengetahui pasti sebab-sebab ke jadian yang terjadi Senin malam (13/9) itu. Namun berdasarkan informasi dari warganya, kejadian bermula saat seorang warga Cidenok melintas di sekitar desanya dengan motor yang knalpotnya bising dan sengaja menarik gas dengan kencang. “Hal tersebut dilakukan berulang kali hingga akhirnya warga Desa Lojikobong yang tengah berkumpul di pos ronda mengejarnya dengan maksud untuk memberikan teguran,” kata Eman. Pengejaran itu tak membuahkan hasil. Pemuda desa tetangga itu berhasil melarikan diri. Tak lama kemudian, sekitar pukul 22.00, kata Eman, sekitar dua puluhan warga mendatangi pos ronda dan langsung menyerang warga yang tengah berada di lokasi. Apesnya, Sumarna dan Suryadi yang kebetulan sedang berada di sekitar lokasi dan tidak sempat melarikan diri menjadi bulan-bulanan. Bahkan, Sumarna mengalami luka bacok di lengan kanannya, serta Suryadi dipukuli warga lainnya hingga tulang rusuknya patah. Kapolres Majalengka AKBP Sony Sonjaya SIK melalui Kapolsek Sumberjaya AKP Soeparno mengatakan, petugas Polsek Sumberjaya yang datang ke TKP sesaat kemudian langsung menyisir lokasi dan menemukan sebilah samurai dengan panjang kira-kira satu meter. Diduga, samurai tersebut dipergunakan warga Desa Cidenok untuk menganiaya warga Lojikobong. Pihaknya juga telah memeriksa beberapa warga Cidenok, dan beberapa di antaranya telah ditetapkan sebagai tersangka yakni TTG (30) dan IWN (18). Sementara warga lainnya yang diduga ikut serta dalam penyerangan ini masih dimintai keterangan. Sementara itu salahsatu saksi kunci, Adi (18) yang ikut serta dalam penyerangan mengaku mereka berangkat dengan menggunakan 10 sepeda motor dan membawa sekitar 20 orang lebih. (azs)

Tags :
Kategori :

Terkait