Piala Dunia 2018, Mengejar Rp 523,5 Miliar

Rabu 30-05-2018,23:02 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

MOSCOW – Piala Dunia itu prestise. Bukan hanya prestise soal trofi, begitu pula prestise dari hadiah yang diberikan kepada tim pemenangnya. Dan, dari edisi ke edisi, jumlahnya pun selalu bertambah. Untuk edisi 2018 di Rusia, siapa pun pemenangnya bakal mendapat guyuran uang sebesar USD 38 juta (Rp 523,5 miliar). Angkanya juga naik hampir 9 persen dari hadiah yang diberikan bagi Jerman sebagai pemenang pada edisi 2014 di Brasil. Tak hanya dari jumlah hadiah untuk pemenangnya. Begitu pula dengan fee yang diberikan bagi negara di tiap capaiannya masing-masing. Total, pada edisi ke-21 tahun ini, hadiah USD 400 juta (Rp 5,61 triliun). \'\'Nominal yang sudah naik sekitar 12 persen dari total hadiah sebelumnya, USD 358 juta (Rp 5,02 triliun), pada 2014. Peningkatan yang kami harap berlanjut pada gengsi turnamen ini,\'\' sebut FIFA dalam pernyataan resminya. FIFA menyetujui besaran hadiah itu saat Kongres FIFA di Kolkata, India, 27 Oktober 2017. Bukan hanya gengsi bagi Rusia sebagai penyelenggara Piala Dunia 2018 ini. Begitu juga bagi FIFA, induk olahraga sepak bola internasional. Apalagi, setelah organisasi yang bermarkas di Zurich, Swiss itu dihantam dengan kasus skandal korupsi pejabatnya yang kemudian berefek lengsernya Presiden FIFA Sepp Blatter, tahun 2015. Bahkan, penyelidikan kasus tersebut merembet sampai pada revenue di Piala Dunia 2010 dan 2014. Nah, Piala Dunia kali ini pun, bisa jadi momennya FIFA untuk “menyelamatkan” mukanya kembali di depan anggota-anggotanya. \'\'Pintu sudah terbuka, pendapatan telah masuk, dan pendapatannya bakal melebihi anggaran,\'\' klaim Presiden FIFA Gianni Infantino, dikutip di Sports Illustrated. Kenaikan hadiah Piala Dunia, seperti yang dituturkan Infantino sebagai suksesor Blatter, didapatkan dari proyeksi kenaikan penjualan sponsor yang sempat terhenti saat skandal korupsi menghantam FIFA, baik di Swiss dan Amerika. \'\'Kami proyeksikan angkanya lebih dari USD 5 juta (Rp 70,2 miliar),\'\' tambah Infantino. Tak hanya itu upaya FIFA menjaga nama baiknya. FIFA pun sudah mengucurkan uang di masa persiapan sebelum turnamen dimulai 14 Juni mendatang. Ke-32 negara kontestan di Piala Dunia kali ini akan mendapatkan USD 1,5 juta (Rp 21 miliar). Jumlah itu sama dengan di 2014. Bedanya, untuk wakil Afrika yang per negara dibantu dengan USD 2 juta (Rp 28 miliar). Dengan modal untuk menaikkan prestise turnamen sebesar itu, FIFA menargetkan angka pendapatan di Piala Dunia 2018 ini mencapai USD 6,4 miliar (Rp 89,8 triliun). Sebagai contoh, untuk penjualan tiket. Di Piala Dunia 2014, FIFA mengeruk USD 453 juta (Rp 6,36 triliun) dari USD 523 juta (Rp 7,34 triliun) targetnya. Sementara, di Rusia, FIFA sudah menarget profit USD 782 juta (Rp 10,9 triliun), itu dari 64 laga. \'\'Komitmen kami untuk investasi bagi sepak bola dunia,\'\' tambah Infantino. Prestisenya di sisi prize money itu bakal makin dipanaskan dari persaiangan ke-32 negara kontestannya. Ini yang akan jadi pertaruhan negara-negara favorit juara di Rusia nanti, seperti Jerman dan Brasil. Jerman sudah tahu rasanya efek dari peningkatan prize money empat tahun lalu. Bahkan, dibandingkan tahun ini, kenaikannya lebih tinggi saat itu. Kenaikannya mencapai 15 persennya dari USD 30 juta (Rp 421,2 miliar) pada Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. Selisihnya mampu mencapai USD 5 juta (Rp 70,2 miliar). Tapi, Federasi Sepak Bola Jerman (DFB) menyebut, prestise dari sisi prize money-nya itu bukan alasan Manuel Neuer dkk harus mempertahankan trofinya tahun ini. \'\'Bagi pemain kami, motivasi terbesar itu bisa back to back juara untuk kali pertama dalam histori. Kalau itu (hadiah prize money) sudah jadi bonusnya,\'\' klaim Presiden DFB Reinhard Grindel di dalam situs resmi DFB. (ren)

Tags :
Kategori :

Terkait