Pasca Demo BBWS CimanCis, Yoseph Umarhadi Sisir 3 Titik Tanggul Sungai Kritis

Sabtu 02-06-2018,22:17 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON-Pasca aksi demonstrasi yang dilakukan sejumlah warga desa Kali Deres kecamatan Pangenan kabupaten Cirebon ke kantor BBWS CimanCis, Anggota Komisi V DPR RI bergegas menemui warga. Sebelumnya, ratusan warga pada Rabu tanggal 30 Mei 2018 mendatangi kantor BBWS CimanCis dan menuntut agar tanggul sepanjang sungai di desa Kali Deres segera diperbaiki lantaran jebol dan seringkali menimbulkan banjir. Baca juga: Demo BBWS, Ini Tuntutan Warga Desa Rawaurip Atas permintaan tersebut, Anggota Komisi V DPR RI Drs. Yoseph Umarhadi, M.Si, MA yang membidangi Kementerian PUPR langsung melakukan Walk Through dan menemui sejumlah warga sekitar. Ia didampingi perwakilan BBWS CimanCis menyisir 3 titik lokasi tanggul sungai kritis, yakni desa Rawa Urip (Blok Buncit), Kali Bangka dan Kali Deres (Blok Kliwon). Ketiga berada di kecamatan Pangenan. Di hadapan warga, Yoseph Umarhadi meminta agar bersabar. Ia tegaskan, selepas dilakukan Walk Through, pihak BBWS akan melaksanakan survey terlebih dahulu. Dijelaskannya, untuk memperbaiki tanggul sungai yang roboh, tidak bisa langsung direalisasikan, akan tetapi perlu di survey dan menunggu moment anggaran tahunan (awal tahun). \"Siklus anggaran di pusat (APBN) itu pada setiap tahunnya, biasanya di awal tahun, kalau di pertengahan atau akhir tahun itu sifatnya masih sementara (masih darurat), jadi kalau minta dibangun dengan yang lebih kuat ya harus nunggu di tahun 2019. Saya minta kepada Bapak-Ibu bersabar terlebih dahulu,\" ungkap Yoseph Umarhadi, Sabtu (2/5). Yoseph Umarhadi menjelaskan dari hasil proses survey nanti akan bisa dianalisa besaran anggaran yang dibutuhkan. \"Nanti akan diawali dengan survey dulu, survey itu bicara soal berapa anggaran yang diperlukan. Tekhnisnya seperti apa ? Supaya nanti tidak dibangun kemudian kena hujan lalu roboh lagi. Tidak seperti itu,\" ujarnya. Jebolnya tanggul sungai yang ada di kecamatan Pangenan kabupaten Cirebon, diakibatkan usia tanggul yang cukup tua. Tanggul tersebut dibangun semenjak tahun 1980 an atau sudah berusia sekitar 30 tahun lebih, namun belum pernah diperbaiki. Sementara, salah seorang warga Datir (45) dari desa Rawa Urip mengungkapkan harapannya agar perbaikan tanggul bisa segera diperbaiki. Menurutnya, selagi cuaca/musim kemarau sehingga tidak mengganggu pelaksanaan perbaikan tanggul. \"Kalau musim kemarau ini tidak dikerjain, masyarakat saya kira masyarakat tidak bisa tenang. Makanya musim kemarau ini harus segera dikerjain Pak,\" pinta Datir. Datir mewakili puluhan warga saat itu, mengatakan masyarakat desa Rawa Urip kecamatan Pangenan sangat gelisah dan khawatir dampak banjir terulang saat tiba musim hujan di waktu mendatang. \"Masalahnya banjirnya sudah mulai besar. Tanggul sudah pada rusak, kalau banjir meluber,\" terangnya. Di tempat yang berbeda, seorang warga blok Kliwon desa Kali Deres kecamatan Pangenan Murip (66) mengungkapkan hal senada. Terlebih, rumah tempat ia bersama keluarganya tinggal sudah semakin dekat dengan bibir sungai. Padahal, kata Murip, saat pertama kali membangun rumah, bibir sungai jauh dari rumah. \"Ya iku pak, maune adoh. Saiki wis anjog mene,\" (Ya Itu pak, tadinya jauh. Sekarang makin dekat sungai),\" kata Murip. Pasca kunjungan, warga bisa memahami penjelasan Yoseph Umarhadi. Mereka, akhirnya mau menunggu dan mengikuti arahan dari anggota Komisi V DPR RI tersebut.[gun/rmol]

Tags :
Kategori :

Terkait