CIREBON - Hari pertama kampanye pasangan calon wali kota calon wakil wali kota Bamunas-Priatmo (BP) yang diusung PDI Perjuangan, kemarin (8/2) berlangsung di lapangan Kebon Pelok Kecamatan Harjamukti.
Yang mengagetkan pada kegiatan itu diwarnai aksi bagi-bagi uang kepada peserta kampanye. Radar memergoki salah seorang ibu-ibu berpakian kotak-kotak yang tengah membagi-bagikan uang dalam bentuk lembaran Rp20 ribu. Tanpa malu-malu ibu membagikan uang kepada teman-temannya.
Wanita paruh baya ini kepada Radar, mengakui uang yang dibawanya itu berasal dari Tim Kampanye (timkam) BP untuk mereka yang ikut kampanye. Setiap orang mendapatkan Rp20 ribu untuk sekadar membeli es atau bensin kendaraan bermotor. “Ini uangnya, saya kebagian membagikan uang untuk 13 orang yang saya ajak,” katanya.
Ketua Timkam BP, Edi Suripno saat dikonfirmasi menganggap pemberian uang itu bagian dari gotong royong kader PDI Perjuangan. Dia menilai sangat wajar jika hanya untuk membeli es atau bensin saat ikut kampanye. “Wajar kalau Pak Oki (Bamunas, red) banyak uang ikut berbagi ke masyarakat,” ujarnya.
Edi kembali mengaskan, pemberian uang itu bagian dari rasa gotong royong yang menjadi ciri khas PDI Perjuangan, sama-sama saling membantu. Bahkan, Edi mengaku dirinya saja menghabiskan uang hingga jutaan untuk membantu kader saat kampanye terbuka hari pertama.
“Kita ini sebenarnya tanpa dibayar, kalau hanya untuk membeli bensin, minum es atau membantu korban kecelakaan, itu sudah biasa,” katanya enteng.
Edi juga menjelaskan, kekuatan kampanye pertama belum kekuatan penuh, kekuatan penuh baru dilakukan saat kampanye terakhir. Rencananya 10 Februari mendatang jadwal kampanye kedua akan menghadirkan artis nasional di Stadion Bima.
Didi Sunardi saat berorasi di atas penggung menegaskan, dirinya akan menjadi orang yang pertama mendemo BP apabila kebijakan-kebijakannya selama memerintah tidak prorakyat. Bahkan, kader PDI Perjuangan akan beramai-ramai mendemo ke balaikota untuk mengingatkan BP.
“Bila BP menjabat siap tidak mengambil gajinya selama 5 tahun kepemimpinannya, karena gajinya akan disalurkan kepada masyarakat tidak mampu,” akunya.
Didi juga mengingatkan kepada kader-kader banteng moncong putih untuk tetap taat dengan garis kebijakan partai. Jika kader PDIP tidak mendukung BP, maka dirinya mempersilakan untuk keluar dari PDIP.
Terpisah, siang harinya sekitar pukul 13.00 WIB, cawalkot cawawalkot Ayi Nadjib-Azrul Zuniarto (Anyar) mengisi kampanye dengan blusukan ke perkampungan warga. Pendukung Anyar berkumpul di lapangan Kesambi, terbagi kedalam lima kelompok tim kampanye Anyar, tanpa terkecuali Ayi Nadjib dan Azrul Zuniarto ikut blusukan.
Cawawalkot, Azrul Zuniarto mengaku, pasangan Anyar satu-satunya kandidat yang memilih kampanye blusukan. Hal ini dalam rangka untuk mengetahui kondisi masyarakat yang sebenarnya. “Cara ini dirasakan efektif karena bertemu langsung dengan warga. Anyar adalah pasangan pertama yang memilih kampanye dengan cara blusukan ke warga-warga,” pungkasnya. (abd)