Selama Piala Dunia, Ini Kiat Menghindari Penipuan di Rusia

Minggu 17-06-2018,13:04 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

Meski Rusia menjamin keamanan selama Piala Dunia, setiap orang tetap bertanggung jawab atas keamanan dirinya masing-masing. Serbuan turis asing bisa menjadi peluang emas bagi sopir-sopir taksi yang licik, polisi palsu, atau bahkan pengemis profesional yang “mengais rezeki”. Ikuti panduan berikut ini supaya Anda terhindar dari segala praktik penipuan yang bisa merusak pengalaman Anda selama di Rusia.

Membeli tiket Piala Dunia sesaat sebelum pertandingan

Tentu, Anda bisa saja memang beruntung. Seseorang mungkin tidak jadi menonton pertandingan dan ingin menjual tiketnya. Namun, jangan berpikir bahwa ada banyak orang yang mengalami situasi seperti itu.
Setidaknya terdapat 1.500 domain yang terdaftar di internet mengatasnamakan FIFA dan semua domain tersebut mencantumkan nama acara, negara atau kota, tahun, dan atribut lain yang berhubungan dengan turnamen resmi. Sasaran mereka beragam, mulai dari penjualan tiket tak resmi dengan harga lima kali lipat, hingga pencurian data rincian pembayaran, dan penyebaran virus berbahaya. Selain upaya penipuan yang cerdas ini, terdapat pula para penipu biasa yang menjual tiket pada hari pertandingan — tak ada yang menjamin pembeli tiket tersebut bisa masuk dan menonton pertandingan. Semua tiket sudah bernama meskipun itu bisa diubah melalui platform resmi. Namun, penjual bisa memilih untuk tidak mengubah nama di tiket. Jika nama di tiket tak sesuai dengan identitas Anda, Anda tidak akan diizinkan masuk.

Membeli tiket konser di luar lokasi pertunjukan

Penyelenggara konser biasanya tidak menjual tiket secara langsung. Tiket dijual melalui agen. Pada hari pertunjukan, pembeli yang kurang hati-hati bisa menjadi sasaran empuk para penipu — mereka memasang iklan di internet dan banyak penjual menjajakan tiket di sepanjang jalan. Sejumlah oknum berkerumun di pintu masuk teater dan gedung konser. Meski situs agen tiket resmi hampir selalu tercantum di papan reklame, orang-orang masih terus membeli tiket palsu. Sungguh banyak penipu berkeliaran dan sulit menentukan apakah tiket itu asli atau tidak.
Ingat, tiket konser selalu dicetak dalam jumlah banyak. Jika agen resmi telah menjual semua tiket, jangan membelinya di tempat lain sekalipun Anda bersedia membayar lebih. Anda tidak tahu apakah orang yang menjualnya adalah seorang calo atau penipu. Risikonya terlalu besar untuk membeli tiket yang bukan saja mahal, tapi juga palsu.

Uang kertas mainan

Melihat jumlah pemberitaan terkait korban penipuan semacam ini, uang kertas mainan adalah “ladang emas” para penipu. Penipuan ini paling sering digunakan oleh para sopir taksi, atau bombila, tidak resmi yang menunggu di bandara, restoran, atau dekat stasiun metro pada malam hari. Jika tidak hati-hari, Anisa bisa menerima kembalian bukan dalam bentuk rubel melainkan potongan kertas yang menyerupai uang kertas dari Bank Sentral Russia. Dalam kondisi gelap, sulit untuk menyadari bahwa itu adalah uang palsu. Saat Anda menyadarinya, taksi sudah menghilang.
Terkadang, loket tiket juga menerapkan trik yang sama. Baru-baru ini, seorang perempuan dari Moskow menukar satu juta rubel uang kertas dari “bank lelucon”. Namun, ini jarang terjadi. Orang-orang yang bersembunyi di pusat-pusat penukaran uang justru lebih berbahaya. Pertama, mereka akan bertanya kepada Anda berapa nilai tukar yang Anda dapat dan kemudian menawarkan untuk menukarkan uang Anda sesuai tarif lama yang “lebih menguntungkan”. Saat itulah mereka memberi Anda uang palsu.

‘Saya tak punya kembalian’

Kalimat ini biasanya dilontarkan sopir-sopir taksi palsu. Mereka berharap Anda melupakan kembalian dan meninggalkan mobil begitu saja. Beberapa dari mereka bahkan ada yang berani tak memberi Anda pilihan dan menyajikannya sebagai suatu kenyataan yang harus Anda terima. Sementara, yang lain mungkin pergi menukar uang di beberapa toko atau mengirim orang untuk melakukannya. Namun, mereka tidak akan buru-buru kembali dengan kembalian itu. Anda tak akan tahan menunggu dan akan memilih pergi.
Anda dapat mengantisipasi situasi ini dengan dua metode: bawalah uang kertas pecahan kecil atau hubungi polisi (atau berpura-pura menelepon polisi). Kadang hal itu berhasil.

Orang yang ‘kesusahan’

Para pengemis sering kali menyerupai calo dan penipu. Sulit untuk mengetahui mana yang benar-benar membutuhkan atau hanya ingin mengambil keuntungan. Yang jelas, banyak di antara mereka yang betul-betul penipu. Para pengemis profesional bekerja di metro-metro Moskow. Mereka berjalan di sekitar gerbong kereta, berdiri memegang poster dan berteriak-teriak secara teatrikal. Mereka melakukannya sebagai pekerjaan, sementara mereka telah membeli “tiket ke Magadan” (10.200 km di timur Moskow, perjalanan yang sangat jauh dan mahal).
Begitu pula orang-orang di metro yang menjual pernak-pernik cantik untuk tujuan amal. Jangan percaya kepada mereka. Jika Anda ingin membantu anak-anak atau pensiunan Rusia, pergilah ke badan-badan resmi. Namun, penipu yang paling meyakinkan adalah para “pengusaha asing” palsu yang mengaku terjebak dalam situasi sulit. Seorang pria berpakaian rapi berbicara bahasa Inggris mendekati Anda kemudian mulai memberi tahu Anda bahwa sesuatu telah terjadi padanya dan ia membutuhkan uang. Jelas, ia akan bilang bahwa ia punya banyak uang dan pasti akan mengembalikan uang yang Anda pinjamkan. Masalahnya, sesuatu yang buruk terjadi padanya dan ia sangat membutuhkan bantuan Anda. Tipe penipu ini biasanya meminta “bantuan” dalam jumlah besar. Mereka mengaku sebagai pengusaha — dan berjanji akan mengembalikan semuanya. Mereka mencari simpati dan uang dari orang asing.

Pencopet di metro

Jam-jam sibuk di metro adalah waktu yang ideal bagi para pencopet beraksi. Bahkan jika penumpang tidak terlalu padat, pencopet yang lihai bisa dengan mudah “menciptakan” kerumunan. Biasanya, mereka terdiri dari empat orang yang menciptakan kerumunan. Seseorang dari mereka akan berpura-pura terjatuh saat kereta tiba-tiba berhenti atau mengalihkan perhatian Anda dengan bicara keras-keras. Korban berpikir bahwa itu semua sungguhan. Namun, sebenarnya tidak. Saran kami: jangan menaruh barang berharga di kantong luar Anda, taruhlah di kantong bagian dalam. Selalu waspada di mana pun Anda berada. Metode semacam ini tak hanya berlaku di metro.

Jebakan dompet jatuh

Ini adalah trik yang populer di Moskow, yang ditujukan khusus untuk orang asing. Anda sedang berjalan dan melihat dompet orang di depan Anda terjatuh. Tidak penting apakah Anda memanggil orang yang menjatuhkan atau tidak — Anda mengambilnya dan kini terjebak. Selanjutnya, semuanya terjadi sesuai salah satu skenario berikut. Beberapa orang tak dikenal (yang sebenarnya aktor) tiba-tiba mendatangi Anda. Mereka mulai menuduh Anda mengambil uang dalam jumlah banyak dari dompet. Tak lama kamudian, seseorang yang berpakaian seragam mirip polisi atau petugas keamanan datang menghampiri. Polisi dengan kemampuan bahasa Inggris yang sangat baik meminta Anda menunjukkan isi dompet orang asing dan dompet Anda sendiri. Pada saat itulah para aktor mengalihkan perhatian Anda dan mengambil sesuatu dari dompet atau kantong Anda. Sebenarnya, Anda harus heran jika ada polisi Rusia yang dapat berbicara bahasa Inggris dengan sempurna. Kami tidak mengatakan bahwa ini mustahil. Namun, itu sangat jarang. Polisi di Rusia tak pandai berbicara bahasa Inggris, bahkan bisa dibilang tak bisa sama sekali. Jadi, jika Anda belum melakukan apa-apa dan curiga bahwa itu semua jebakan, berpura-puralah Anda tidak mengerti bahasanya. Terkadang, lebih mudah membiarkan korban pergi daripada mencoba menjelaskan sesuatu kepadanya. (rbth/wb)
Tags :
Kategori :

Terkait