Kroasia vs Inggris, Seteru Sepadan

Kamis 12-07-2018,01:01 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

MOSKOW – Inggris punya Harry Kane, sedangkan Kroasia memiliki Luka Modric. Selain sebagai kapten dari masing-masing tim, keduanya merupakan top scorer dari  masing-masing tim. Kane yang punya julukan HurriKane mencetak enam gol dan merupakan kandidat peraih sepatu emas atau top scorer Piala Dunia. Sedangkan Modric berkontribusi dua gol. Pembuktian siapa yang terbaik di antara keduanya, akan berlangsung dini hari nanti (12/7) di Stadion Luzhniki (siaran langsung Trans TV pukul 01.00 WIB). “Dia (Kane, red) layak mendapatkan pujian atas semua usahanya. Dalam beberapa tahun terakhir dia selalu mencetak lebih dari 25 gol per musimnya,” kata bek Kroasia Dejan Lovren kepada The Guardian kemarin (10/7). Lovren yang merupakan penggawa lini belakang Liverpool paham benar bagaimana sulitnya menghadang Kane yang bermain untuk Tottenham Hotspur. Sekitar sembilan bulan lalu, Liverpool dihajar 4-1 oleh Spurs di Wembley. Pada 22 Oktober 2017 lalu, dua gol awal Spurs lahir dari kecerobohan Lovren dalam mengawal Kane. Ketika Kane mencetak gol pertama pada menit keempat, Lovren cuma melongo ketika Kieran Trippier mengumpan bola secara parabola di atasnya yang kemudian dikonversikan gol oleh Kane. Kemudian, pada gol kedua Spurs yang dicetak Son Heung-min (12\'), kegagalan Lovren menyundul bola keluar lapangan membuat Kane kemudian mengirim assist buat Heung-min. “Dia memang salah satu penyerang terbaik di dunia saat ini. Akan tetapi, saya senang menerima tantangan dari penyerang sepertinya untuk membuktikan kualitas saya sebagai salah satu bek terbaik dunia,” ucap Lovren. Pelatih Inggris Gareth Southgate kepada Four Four Two mengatakan, Kane adalah elemen terpenting dalam skuadnya. Sebagai kapten dan pencetak gol, pemain 24 tahun itu sangat matang. “Kami tak ingin menukarnya dengan pemain manapun di turnamen ini. Dia (Kane, red) berada di atas sana, di puncak piramid para pemain top yang ada,” ujar Southgate. Kane bermain sangat efektif pada Piala Dunia ini. Dalam empat laga yang dilakoni, Kane membuat sepuluh tembakan. Enam di antaranya on goal dan menjadi gol. Lantas satu tembakan diblok dan tiga off target. Inggris pun menjadi tim paling ciamik dalam mengkonversi peluang lewat set piece. Di antara 11 gol, lima di antaranya lahir dari set piece. Juga barisan pemain Inggris sangat andal dalam mencetak gol lewat kepala karena dari 11 gol, lima diantaranya lahir dari sundulan. Sebaliknya, Kroasia adalah tim dengan kemampuan menghasilkan gol terbaik kedua lewat proses open play. Dari sepuluh gol Kroasia, enam di antaranya lahir lewat open play. Hanya Belgia yang punya kemampuan mencetak gol lewat open play leih banyak dari Kroasia dengan delapan kali. Pelatih Kroasia Zlatko Dalic kepada ESPN mengakui kalau senjata terbaik Inggris memang set piece dan sundulan. “Pemain terkecil Inggris punya tinggi badan 6 kaki 3 inci (190 sentimeter, red). Jadi tak mengherankan mereka kuat dalam hal itu,” tutur Dalic. Dalic pun berkata timnya tak akan bermain defensif. Dalic mencontohkan ketika menang 3-0 atas Argentina di fase grup, Kroasia tampil menyerang dan membuat lini belakang Argentina fokus bertahan. (dra)

Tags :
Kategori :

Terkait