Jalan Lintas WTC Tidak Terurus

Kamis 16-09-2010,06:00 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

Warga Blok Kalibangka Tanam Pohon Pisang ASTANAJAPURA - Sudah curam, berlubang dan berkerikil. Itulah kondisi jalan lintas Kecamatan antara Astanajapura-Greged-Lemahabang yang sekarang kondisinya tidak terurus. Bahkan di salahsatu ruas jalan di perbatasan Desa Sidamulya dan Munjul Kecamatan Astanajapura, jalan yang tadinya aspal berubah menjadi jalan cadas yang terjal. Dari pantauan Radar di lapangan, kemarin (16/9) jalanan yang rusak mulai dari pintu masuk di Desa Mertapada Kulon hingga seluruh pelosok desa di Kecamatan Astajapura, Greged, Lemahabang, Mundu hingga tembus ke Beber. Lubang yang menganga ditambah jalanan perbukitan yang naik turun sangat membahayakan pengendara terutama sepeda motor. Ditambah lagi daerah tersebut merupakan daerah perbukitan yang jarak antara rumah satu dengan rumah lainnya berjauhan, sehingga pada malam hari gelap. “Kayaknya sudah lama jalan ini tidak diperbaiki, hampir 20 tahun lebih,” ujar Adit warga Sidamulya. Jalan tersebut merupakan jalan ekonomi masyarakat setempat yang menembus beberapa kecamatan. “Bagaimana masyarakat Kecamatan Astanajapura, Greged dan lainnya terutama di pedalaman bisa maju dan berkembang sementara infrastrukturnya tidak didukung,” ujar Kuwu Mertapada Kulon M Yusuf kepada Radar. Jalan rusak bukan hanya terjadi di wilayah Kecamatan Astanajapura dan sekitarnya. Di Kecamatan Pangenan pun kondisinya serupa terutama di Blok Kalibangka, Desa Rawaurip, Kecamatan Pangenan. Pemuda setempat ramai-ramai menanam pisang di jalan yang berlubang dan amblas yang berada di blok setempat sebagai tanda peringatan para pengendara agar hati-hati sekaligus sebagai protes kepada pemerintah khususnya pihak yang mengelola jalan agar segera diperbaiki. “Hanya itu yang bisa kami perbuat, daripada ada masyarakat yang celaka akibat terjerumus dalam lubang, maka kami tanam pohon pisang,” papar Agus pemuda setempat. Sudah sepuluh tahun lebih jalan yang menghubungkan dua desa di Kecamatan Pangenan yakni Desa Rawaurip dan Bringin tidak pernah diperbaiki. Bahkan kondisinya rusak parah dan tak terurus. “Sejak diaspal puluhan tahun yang lalu, jalan ini belum pernah diperbaiki lagi,” ujarnya. Dengan jalan amblas ini, arus lalu lintas kendaraan yang hilir mudik di jalan tersebut menjadi terhambat apalagi lokasinya dekat dengan rel kereta yang tak ada palang pintunya. “Ini bisa menimbulkan korban jiwa apabila dibiarkan, karena selain menghindari lubang, setiap pengendara juga harus waspada di perlintasan ini,” ungkapnya. Dia meminta agar pemerintah khususnya dinas terkait untuk segara memperbaiki jalan yang berlubang dan amblas ini. “Hal ini demi keamanan pengguna jalan,” pungkas Agus. (jun)

Tags :
Kategori :

Terkait