Terdampak Kekeringan, Pasar Induk Sayuran Sepi

Senin 23-07-2018,22:02 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

INDRAMAYU – Bulan Kapit bulan kejepit. Kondisi itulah yang lagi dirasakan oleh para pedagang di Pasar Induk Sayuran (PIS) Patrol. Memasuki bulan Kapit, transaksi perdagangan di pasar sayuran terbesar wilayah Inbar itu mengalami kelesuan. Padahal harga beragam jenis sayuran cenderung fluktuatif, ada yang naik dan banyak yang turun harga. “Pasare sepi anyep,” keluh Iyan, salah seorang pedagang sayuran, Minggu (22/7). Sepinya transaksi, menurut dia, akibat terdampak musim kekeringan. Banyak konsumen yang umumnya dari kalangan petani tidak memiliki penghasilan karena menganggur. Ditambah lagi harga sejumlah komuditas sayuran mengalami kenaikan cukup tajam. Seperti harga Timun dari Rp5.000 menjadi Rp7.000/kg. Kacang panjang dari Rp4.000 menjadi Rp9.000/kg. Kemudian tomat dri Rp5.000 sekarang dijual Rp7.000 sekilo. Terong apel dari Rp8.000 menjadi Rp12 ribu/kg dan sawi dari Rp3.000 menjadi Rp5.000/kg. Sedangkan harga komuditas sayuran yang mengalami penuruan antara lain bawang merah dari Rp25 ribu menjadi Rp15 ribu/kg, cabai rawit dari Rp30 ribu menjadi Rp24 ribu dan bawang daun dari Rp12 ribu menjadi Rp10 ribu. Kendati turun, ungkap Iyan, harganya belum disebut normal. Sehingga konsumen tetap melakukan pembatasan atau menunda pembelian. Pedagang lainnya Andi menuturkan, naik turun maupun sepi atau ramainya kondisi pasar menjadi hal biasa bagi para pedagang sayuran. Namun yang pasti, transaksi penjualan tetap dipengaruhi oleh kondisi ekonomi masyarakat terutama para petani. “Kalau petaninya lagi susah, kita ikutan kena imbasnya. Kayak sekarang, petani lagi terkena musibah krisis air dan ancaman gagal panen, perdagangan jenis apapun pasti sepi,” ungkap dia. (kho)

Tags :
Kategori :

Terkait