Siapa Dalang Tawuran Pelajar di Cirebon?

Rabu 01-08-2018,11:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Tawuran antarpelajar di Jl Perjuangan membuat banyak pihak prihatin. Siswa saling berhadapan membawa batu dan kayu serta alat lainnya. Mereka tampak beringas. Tak ada rasa takut. Warga pun bahkan nyaris jadi sasaran. Aksi Senin lalu (30/7) termasuk yang besar. Puluhan oknum pelajar dari salah satu SMK di Kabupaten Cirebon berani menyerang hingga masuk Jl Perjuangan, Kota Cirebon. Mereka tampak leluasa beraksi, hendak menyerang pelajar lain. Warga pun sampai tidak berani turun tangan melerai perkelahian itu. Yang ada, warga justru memilih menghindar. Lalu, kenapa di Jl Perjuangan? Entah ada hubungannya atau tidak, yang pasti di Jl Perjuangan ada SMK. Salah satunya SMKN 1 Cirebon. Kepala SMKN 1 Cirebon Drs A Hendi Suhendi MPd menyayangkan kejadian itu. Apalagi siswa dari SMK lain melakukan penyerangan hingga ke area SMKN 1 Cirebon. Hendi mengatakan pihak sekolah sudah berupaya maksimal agar anak didik menghindari tawuran. Di antaranya dengan menyibukkan siswa melalui 20 ekstrakurikuler di sekolah. Selain itu, setiap guru selalu melakukan pengawasan ketat. Baik barang bawaan siswa maupun ketika pulang. Pengamanan internal sekitar lingkungan sekolah pun sudah berjalan oleh sembilan tenaga satpam. Hal itu dirasa memadai. “Tapi siswa kami seperti diprovokasi untuk melakukan tawuran. Indikasi ini jelas, dengan sekolah lain mendatangi dan melempari siswa kami sewaktu pulang sekolah. Beruntung, tawuran Senin (30/7) itu tidak ada korban luka. Begitu juga dengan fasilitas sekolah,\" ujarnya kepada Radar Cirebon. Sementara Wakasek Bidang Kesiswaan SMKN 1 Cirebon H Joko Santoso SPd MMPd menambahkan, sebenarnya antar SMK sudah terjalin kerja sama formal bidang kesiswaan. Di antaranya latihan bersama ekskul Patroli Keamanan Sekolah (PKS), termasuk kegiatan menginap, dan sejumlah kegiatan positif lainnya. Namun disayangkan, tawuran masih terjadi. Bisa saja, sambung Joko, ada faktor eksternal yang mempengaruhi siswa SMK lain untuk menyerang siswa SMKN 1 Cirebon. Dia menduga ada yang memprovokasi. Pasalnya, tawuran seperti ada yang mengaturnya. Baik waktu, sasaran, maupun tempatnya. Siswanya, masih kata Joko, ada yang berdomisili di wilayah timur Cirebon. Seperti Ciledug dan Sindanglaut. Dan, tiap hari pergi pulang sekolah, tetap aman-aman saja. Walaupun melewati SMK yang berbeda. \"Saya dan Wakasek Kesiswaan SMK lain juga selalu berkoordinasi. Contohnya, kalau siswa kita mau pulang, SMK lain jangan dipulangkan dulu. Begitu sebaliknya. Ini untuk mencegah pertemuan di jalan yang berpotensi terjadi tawuran,\" imbuhnya. Makanya Joko heran masih saja terjadi tawuran. Tapi, Joko pun tak mau melindungi siswanya. Jika ada yang terbukti terlibat, dia menegaskan ada sanksi. Bahkan bila ada siswa kedapatan membawa barang berbahaya seperti senjata tajam, maka akan dikeluarkan. \"Kita sudah melakukan tindakan ini. Tahun lalu ada 4 siswa yang kita keluarkan,” tegas Joko. Ia juga mempertanyakan fungsi dari Polsubsektor Kesambi yang tepat berada di depan sekolahnya. Saat terjadi tawuran, tak seorang petugas yang ada di lokasi kejadian. Seharusnya bila ada anggota, aksi para pelajar bisa dicegah. \"Mohon kepada pihak Polres Ciko untuk mengoptimalkan lagi keberadaan petugas di Polsubsektor Kesambi,” ujarnya. Seperti diketahui, dua kejadian tawuran di Jl Perjuangan nyaris tanpa diketahui polisi. Yakni kejadian Kamis lalu (26/7) dan terulang lagi pada Senin (30/7). Para pelajar yang merangsek masuk sampai Jl Perjuangan itu berdalih membela diri. Mereka hendak mengejar pelajar lain yang menyerang mereka di jalur by pass atau pertigaan Jl Perjuangan. Saat kejadian Senin (30/7), para pelajar itu mengaku dilempari batu dan petasan saat menumpang di atas truk. Karena itu, mereka turun dan melakukan pengejaran. Selain pelajar yang mengompreng di truk, ada juga pelajar yang mengendarai sepeda motor ikut turun dan melakukan penyerangan. Para pelajar itu tampak nekat. Warga yang mencoba melerai atau memfoto maupun mengambil video, langsung diancam dan nyaris diserang. Beberapa kendaraan pun tidak bisa melintas. Sebagian pengendara memilih memutar mencari jalan yang aman. Polisi sendiri baru tiba di lokasi saat tawuran sudah bubar. (gus/cep)

Tags :
Kategori :

Terkait