Wow, Desa Keraton Bebas BAB Sembarangan

Kamis 02-08-2018,23:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Desa Keraton Kecamatan Suranenggala, Kabupaten Cirebon menjadi desa pertama di Desa Suranenggala yang mendeklarasikan bebas dari buang air besar sembarangan (BAB S) atau open defecation free (ODF). Camat Surenenggala Dra Indra Fitri MSi menyampaikan, masyarakat Desa Keraton sudah meninggalkan kebiasaan tak sehat tersebut dengan membangun jamban di rumah masing-masing. Dikatakannya, upaya untuk menyadarkan masyarakat agar tak lagi buang air sembarangan memang tidaklah mudah. Perlu waktu yang cukup panjang untuk menyadarkan masyarakat untuk membangun jamban di rumahnya masing-masing.\"Masyarakat Desa Keraton, Kecamatan Surenanggala, Kepala Keluarga (KK) nya sudah 100 persen terbebas dari BAB sembarangan,\" ungkap Fitri kepada Radar Cirebon. Usai dideklarasikan sebagai desa ODF, tentu perjuangannya tak terhenti sampai di sini. Kini, yang terpenting adalah bagaimana kebiasaan lama masyarakat yang sudah terbiasa buang air di sungai atau kebun, tak lagi dilakukan. \"Kami masih memiliki tugas dan sosialisasi agar masyarakat lain bisa mencontoh Desa Keraton,\" kata Fitri. Pada kesempatan itu, Kepala Bidang Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, dr Edi Santoso menyampaikan, Stop BAB sembarangan atau ODF sendiri bukanlah tujuan akhir dari masyarakat memiliki gaya hidup sehat. “Kesehatan dan lingkungan yang sehat adalah hak setiap warga negara. Tanggung jawab ini adalah tanggung jawab bersama untuk mewujudkan,” katanya. Menurutnya, Deklarasi ODF juga menjadi bentuk perubahan masyarakat menjadi manusia modern. Ia mengapresiasi masyarakat Desa Keraton yang berani memutus rantai perilaku yang tak memenuhi syarat sehat tersebut. “Ini adalah sejarah dan prestasi yang nilainya tidak kecil, karena berani mengubah kebiasaan buang air besar sembarangan. Yang dulunya buang air di tanah atau di sungai, sekarang sudah beralih di rumah dengan membangun WC. Nah perilaku baik ini harus dipertahankan,” katanya. Menurutnya, dengan buang air besar dan kecil di jamban, juga akan lebih mengurangi risiko bagi masyarakat. Risiko yang dihadapi masyarakat dengan buang air sembarangan sebenarnya lebih besar ketimbang di rumah. “Bagaimana kalau malam harus keluar pergi ke sungai yang jaraknya ratusan meter dari rumah. Bisa saja tergigit binatang dan risikonya macam-macam. Kalau di rumah lebih aman,” katanya. (via)

Tags :
Kategori :

Terkait