INDRAMAYU – Harga hewan kurban menjelang Hari Raya Idul Adha 1439 H mengalami kenaikan dibanding kondisi normal. Kendati demikian, para peternak kambing lokal di wilayah Kabupaten Indramayu bagian barat (Inbar) tetap kebanjiran order. Seperti dialami Rokhim, peternak kambing asal Kecamatan Gabus Wetan. Dia mengaku mulai kebanjiran pesanan dari masyarakat yang berniat berkurban. Dari 30 ekor kambing yang siap jual, setengahnya sudah dipesan. Harganya variatif bergantung berat, mulai Rp3 juta sampai Rp4,5 juta perekor. “Tahun ini harganya naik, kisarannya Rp250 ribu sampai Rp500 ribu seekornya. Itu sudah termasuk biaya pemeliharaan bagi kambing yang tidak langsung diambil,” sebut Rokhim kepada Radar Indramayu. Kenaikan ini lumrah terjadi imbas dari meningkatnya permintaan. Malah dia berani mengklaim, harga yang ditawarkannya lebih murah ketimbang yang dijual pedagang kambing musiman. Disamping itu, kenaikan harga juga akibat adanya biaya pemeliharaan. Sebab mayoritas pembeli tidak langsung membawa kambingnya pulang. Tapi dipesan dan dititipkan dahulu baru kemudian diambil pada hari H-1 atau H-2 pelaksanaan Idul Adha. Senada disampaikan Widi, peternak kambing lainnya. Harga hewan kurban, khususnya kambing kurban mulai meroket. Namun menurutnya masih terbilang wajar. “Setiap tahun juga begitu, naik dikit, dikit. Dulu duit empat juta sudah dapat kambing paling gede, sekarang paling ukuran sedang,” ujarnya. Bapak 4 orang anak ini mengaku bersyukur, kendati di tengah ancaman kekeringan ketersediaan pakan ternak berupa rumput segar cukup melimpah. Rumput itu diambilnya dari banyak tempat seperti areal persawahan yang menganggur sampai dasar sungai yang mengering. (kho)
Meski Harga Naik, Peternak Kambing Kebanjiran Order
Jumat 03-08-2018,10:00 WIB
Editor : Husain Ali
Kategori :