Menyusul gempa bumi mematikan berskala 6,4 richter pada 29 Juli 2018, Pulau Lombok di Nusa Tenggara Barat kembali diguncang gempa dengan kekuatan 7,0 skala richter pada Minggu malam. Badan Nasional Penanggulangan Bencana dilaporkan menghitung setidaknya 82 orang meninggal dunia dan raturan luka-luka akibat tertimpa material bangunan yang robok akibat guncangan. Sebelum gempa besar terkini, setidaknya hampir 500 gempa kecil terjadi pasca guncangan 29 Juli. Kejadian ini mengingatkan pada gempa besar Tohoku di Jepang pada 2011 silam. Saat itu gempa berkekuatan 9,0 skala ritcher menghantam pantai timur Jepang. Beberapa hari sebelumnya gempa-gempa dengan kekuatan yang lebih kecil datang berkali-kali. Setelah mainshock atau gempa utama, terjadi gempa-gempa kecil dengan kekuatan yang semakin menurun dan akhirnya benar-benar berhenti, karena Bumi telah mencapai kestabilannya. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa gempa 5 Agustus di Lombok kemarin adalah gempa utama. Belajar dari pengalaman gempa Tohoku semoga sesudah gempa utama di Lombok tidak ada lagi gempa besar yang akan terjadi.
Adakah Pengaruh Gempa Lombok Terhadap Aktivitas Gunung Api di Sekitarnya?
Kamis 09-08-2018,14:26 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :