Konsep Tak Jelas, Seniman Cirebon Sindir Festival Cisanggarung

Kamis 23-08-2018,17:30 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Seniman Cirebon mengkritik pelaksanaan Festival Cisanggarung yang digelar di Kecamatan Ciledug. Beberapa pihak menyebut, pelaksanaan kegiatan tersebut seperti tidak siap dan cenderung dipaksakan.  Alhasil, konten dan pesan yang dipertunjukan dalam kegiatan bertajuk “Gelaran Seni Budaya dan Pelestarian Lingkungan”, terutama pelestarian Cisanggarung sangat tidak maksimal. Maestro Tari Topeng Losari, Nur Anani M Imran kepada Radar Cirebon mengatakan, tidak mengerti dan tidak mengetahui konsep acara yang ingin dipertontonkan Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Cirebon. Pasalnya yang ia lihat, acara yang digelar tidak sesuai harapan dan ekspektasi masyarakat. “Saya melihatnya ironis. Pemkab mau menggelontorkan anggaran untuk event yang menurut saya tidak sesuai harapan dan ekspektasi. Ketimbang festival, saya melihatnya seperti hajatan khitanan. Ini harus dipertanggungjawabkan. Konsep acaranya seperti apa, eksekusinya seperti apa? Ini membawa nama Cisanggarung lho,” ujar perempuan yang akrab disapa Nani tersebut. Dia pun membandingkan pelaksanaan yang pernah diselenggarakannya pada 2017 lalu. Saat itu, dia mendatangkan puluhan seniman berkualitas nasional dari beberapa latar belakang, namun saat itu tidak ada support dan dukungan dari pemkab. “Saya rasa kalau dibandingkan dengan event yang pernah saya kelola di Festival Budaya Losari ini, sangat jauh. Pemerintah harus objektif menilai dan melihat pelaksanaan acaranya. Untuk event berkelas dan berskala besar yang mendatangkan banyak talent dari luar dan bertaraf nasional, pemda saat itu tak mengeluarkan dana seperak pun,” imbuhnya. Sementara itu, Camat Ciledug Solihin HS saat ditemui Radar Cirebon di ruang kerjanya, beberapa waktu lalu mengatakan, agenda Festival Cisanggarung muncul dari keresahan masyarakat terkait semakin minimnya kepedulian masyarakat terhadap budaya dan seni, serta kelestarian lingkungan terutama Sungai Cisanggarung. Sehingga, harapannya dengan acara festival yang rencananya bakal digelar setiap tahun tersebut, bisa menjadi titik balik membangun kepedulian masyarakat terhadap lingkungan, khususnya Sungai Cisanggarung. “Kepedulian menjaga lingkungan ini harus dilakukan bersama-sama, oleh semua elemen. Baik pemerintah, swasta dan masyarakat. Karena ini nanti hasilnya juga untuk kita sendiri dan anak cucu kita,” ujar Solihin. Menurutnya, ada beberapa agenda yang akan dilaksanakan dalam acara festival Cisanggarung tersebut. Namun, kegiatan tersebut akan difokuskan ke dua titik, yakni kegiatan di Alun-alun Ciledug dan kegiatan selanjutnya di Sungai Cisanggarung. “Ada pementasan seni dan budaya juga. Selain itu, kegiatan utamanya nanti di Sungai Cisanggarung. Kita mendorong masyarakat untuk kenal dan peduli. Sehingga, keberadaan tidak dimaknai sebagai tempat saluran pembuangan, tapi sungai benar-benar dimaknai sebagai perwujudan sumber kehidupan yang akan mengamuk jika tidak dijaga,” imbuhnya. (dri)

Tags :
Kategori :

Terkait