Tantang Penyebar Transkrip ‘Gerebek Raffi’

Kamis 07-03-2013,08:29 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

Yuni Shara kembali dituding sebagai aktor di balik tertangkapnya Raffi oleh Badan Narkotika Nasional (BNN). Itu terkait beredarnya transkrip sms yang disebut-sebut antara Yuni dengan Kapolres Malang, Teddy Minahasa Putra. Puluhan fotocopy transkrip ‘gerebek Raffi’ itu disebar pihak misterius dalam persidangan pra-peradilan Raffi di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Selasa (2/3). Yuni, yang diwakili kuasa hukumnya, Minola Sebayang mengaku belum mengetahui adanya transkrip pesan pendek tersebut. \"Tanya saja sama yang menyebarkan, itu benar apa tidak,\" kata Minola kepada wartawan, kemarin. Ia pun menegaskan kepada pihak yang menyebarkan SMS itu agar berani muncul di hadapan publik. Agar bisa dipertanggungjawabkan benar atau tidaknya. \"Kalau gentleman, jangan main belakang. Muncul dan buktikan jika print out itu benar, termasuk cara mendapatkannya,\" tantang Minola. Saat ditanya apa langkah yang akan ditempuh pihak Yuni, Minola menyatakan belum ada rencana apapun. \"Lha, wong kami tidak tahu dari mana transkrip itu, siapa yang menyebarkannya, bagaimana mendapatkannya. Kalau tidak ada sumbernya, berarti hantu. Lalu kalau begitu buat apa kita tanggapi sesuatu yang tidak jelas asal-usulnya?\" tutur Minola. Dia mengingatkan, penyadapan telepon selular itu adalah perbuatan ilegal. Kepada sang penyebar transkrip diingatkan berhati-hati dengan konsekuensi hukum yang mungkin timbul.  “Hati-hati, penyadapan itu ilegal jika memang benar ada. Berani nggak yang menyebarkannya mempertanggungjawabkannya secara hukum?” tambahnya. Dalam fotocopy transkrip setebal lima halaman itu, Yuni mengirim pesan kepada Teddy mengenai keluhannya terhadap teman-teman Raffi. Yuni kemudian minta bantuan kepada Teddy melakukan penggerebekan di kediaman Raffi karena acapkali dipakai sebagai tempat mereka melakukan penyalahgunaan narkotika. Yuni memberitahu alamat Raffi di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Setelah itu, Teddy mengatakan kepada Yuni akan melakukan penggerebekan melalui ‘tangan’ BNN. Merespons berita miring ini, BNN langsung membantah. Menurut lembaga yang dikepalai Anang Iskandar ini, Raffi memang sudah lama diintai oleh BNN karena mereka mendapat informasi dari banyak sumber. \"Soal penangkapan Raffi, ada dari beberapa sumber termasuk call center. Misal di sana sering ada ini dan itu. Kami banyak terima laporan tidak hanya soal Raffi,\" ujar Kepala Deputi Penindakan dan Pemberantasan BNN, Benny Mamoto. Ditegaskan, BNN tidak pernah menerima laporan dari Yuni terkait penangkapan Raffi. Ia mengklaim memiliki banyak narasumber yang memberitahukan soal adanya aktivitas penggunaan narkoba di kediaman personel Bukan Bintang Biasa (BBB) itu. \"Yang jelas BNN ada call center, semua pegang hand phone, informasi ratusan kadang HP sampai hang, kami terima dan langsung kami dalami. Mungkin ada info yang TO (target operasi)-nya sama, kami lengkapi, dalami sampai dinilai cukup, baru kami lakukan penangkapan,\" tutur Benny. BNN tidak mau ambil pusing dengan isu siapa yang melaporkan Raffi hingga ditetapkan menjadi tersangka dan menjalani rehabilitasi di Lido, Jawa Barat. Kuasa hukum BNN, Partahi Sihombing yakin Raffi benar tertangkap tangan dalam penggerebekan dan penggeledahan pada 27 Januari 2013. Di kediaman Raffi, petugas BNN kemudian menemukan barang bukti berupa dua linting ganja dan 14 kapsul metilon. \"Kalau ternyata berkembang kasus ini, katanya ada dari Yuni Shara, siapa lah, segala macam, kalaupun benar, nggak ada masalah,\" ucap Partahi. Masyarakat memang punya tanggungjawab dalam upaya melakukan pemberantasan narkoba. \"Kalau ada masyarakat yang mau melaporkan, itu namanya masyarakat yang bertanggung jawab,\" tegasnya. Sedangkan Krisdayanti yakin bahwa kakak kandungnya, Yuni, tidak terlibat dalam dugaan pelaporan pesta narkoba Raffi bersama teman-temannya ke polisi. “Saya yakin Yuni nggak akan ngelaporin itu. Karena buat keuntungan dia nggak ada. BNN pun juga nggak ada untungnya buat Yuni,” ujar KD. Menurut dia, Yuni merasa kecewa karena selalu disangkutpautkan dengan masalah presenter musik tersebut. Karena, Yuni tidak mungkin untuk mengadukan orang yang pernah bersamanya selama empat tahun. “Kecewa jelas. Dia tidak menjelekkan siapa-siapa,” cetus KD. “Saya yakin dia berdiri di tempat yang paling benar. Sudah berusaha semaksimal mungkin memberikan jawaban pertanyaan yang mendera dia. Mudah-mudahan dengan waktu orang akan menilai. Saya cukup salut dengan Yuni,” imbuh pelantun Menghitung Hari ini. (mer)  

Tags :
Kategori :

Terkait