Mundur dari Pimpinan PDIP Majalengka, Pencalonan Sutrisno Tak Terganggu

Kamis 27-09-2018,04:04 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

MAJALENGKA - Pemberhentian Sutrisno sebagai ketua DPC PDIP Majalengka masa bakti 2015-2020 tidak berpengaruh besar dengan pencalonannya pada Pemilihan Legislatif 2019. Hal itu dikatakan mantan bakal calon bupati yang ikut tahap penjaringan bacabup pada Pilkada Majalengka, Tete Sukarsa. Tete mengatakan, sempat mendengar surat pengunduran diri Sutrisno sebagai ketua DPC PDIP Majalengka.  Sementara, posisi ketua DPC PDIP Majalengka ditunjuk pelaksana harian (Plh), Abdy Yuhana. Menurut Tete, masalah pemberhentian tersebut tidak berpengaruh terhadap pendaftaran dan penetapan Sutrisno sebagai calon DPR RI di dapil Sumedang, Majalengla dan Subang (SMS). “Pendaftaran dan penetapan itu adalah dua peristiwa yang berbeda (dengan pemberhentian Sutrisno dari ketua DPC, red). Jadi tidak ada kaitannya sebagai caleg DPR RI tahun depan,” kata Tete di kediamannya, Selasa (25/9). Sutrisno yang merupakan politisi veteran dinilai sebagai calon alternatif di tubuh PDIP. Karena, pria asal Kecamatan Ligung yang 10 tahun memimpin Majalengka itu dinilai mampu mengubah daerah ke arah lebih maju. Diyakini Tete, pembangunan infrastruktur yang melejit pesat itu bukan hanya dirasakan kader PDIP sendiri. Tetapi hasil pembangunan selama kepemimpinan Sutrisno dirasakan masyarakat Kabupaten Majalengka secara umum. Bahkan, kata Tete, di antara sekian banyak calon DPR RI, kiprah Sutrisno dinilai tidak diragukan lagi. Karena langsung dirasakan baik saat menjadi ketua DPRD Kabupaten Majalengka maupun bupati dua periode. “Artinya rekam jejaknya sudah dirasakan langsung. Baik itu positif maupun negatifnya. Banyak yang menyikapi soal munculnya surat pengunduran diri atau diberhentikan itu tidak terlalu penting. Yang jelas saya sendiri salut kepada beliau di usianya yang tidak muda lagi namun semangat dan sebuah sikap yang sangat bagus,” imbuhnya. Mantan Ketua DPD PAN Kabupaten Majalengka ini mengapresiasi keinginan Sutrisno tetap mengabdikan diri di jalur politik untuk masyarakat di usianya 69 tahun. Dirinya mengetahui betul ketika pernah bersaing pada pemilihan bupati dan wakil bupati pada periode pertama atau Suka Jilid I. “Jadi beliau adalah politisi kawakan karena kolega seusianya sudah tidak mampu seperti beliau. Saya apresiasi kepadanya karena masih tetap eksis sebagai polisi yang fokus dalam membangun kabupaten Majalengka ke arah lebih maju lagi,” tandasnya. (ono)

Tags :
Kategori :

Terkait