CIREBON-Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Cirebon menggelar sosialisasi bertajuk Sadar Desa Wisata, Senin (8/10). Sosialisasi yang diikuti lebih dari 60 peserta di sebuah hotel di Tuparev ini, menghadirkan perwakilan dari desa yang berpotensi menjadi desa wisata. Kasi Jasa dan Promosi Pariwisata, Dewi Rosmala mengatakan, sosialisasi ini bertujuan untuk percepatan pengembangan desa-desa yang dianggap berpotensi menjadi desa wisata. Dewi juga menambahkan, dengan adanya sosialisasi ini, menjadikan masyarakat berperan aktif dalam terbentuknya desa wisata. “Untuk saat ini, kita baru akan sosisalisasikan pada 4 desa, diantaranya Desa Kubang, Desa Cupang, Tegalwangi, dan Trusmi Kulon. Kita adakan sosialisasi ini dua hari secara bergantian. Hari ini 2 desa, nanti pada hari Rabu, kita akan mengadakan sosialisasi lagi untuk dua desa lainnya,” tuturnya. Diharapkan Dewi, setelah adanya sosialisasi ini, masyarakat bisa lebih sadar akan potensi daerahnya masing-masing sehingga dapat menarik banyak pengunjung, lokal, nasional maupun internasional. “Dalam agenda kita kedepan, rencananya kita akan coba lakukan sosialisasi ini per kecamatan. Jadi kita harapkan, semua desa di Kabupaten Cirebon ini, bisa memanfaatkan potensi yang ada pada Desanya masing masing,” jelas Dewi pada Radar Cirebon saat ditemui di lokasi Sosialisasi. Dalam acara yang terselenggara berkat kerja sama antara Disbuparpora dan para pelaku pariwisata, seperti Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Kompepar (Kelompok Penggerak Pariwisata), Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) , dan Generasi Pesona Indonesia (GenPI) serta para pelaku wisata lainnya, menjabarkan beberapa hal yang harus dilakukan menuju desa wisata. Menurut Bidang Pramuwisata Yatna Supriatna Wahid, salah satu pembicara di kegiatan sosoalisasi sadar wisata ini, selain dengan menyediakan tempat, desa wisata juga perlu menyediakan sumber daya manusia (SDM) yang handal dalam memandu wisata. Menurutnya, pemandu wisata merupakan salah satu kunci untuk memperkenalkan wisata kepada para pengunjung. “Dengan guide yang baik, pengunjung akan merasa puas berkunjung di desa wisata. Kalau kita kedatangan tamu asing misalnya, kadang kita kesusahan nyari guide yang bisa bahasa Inggris. Adakalanya, orang pinter bahasa Inggris, tidak bisa mandu. Ada yang bisa mandu, tidak bisa bahasa Inggris. Nah, hal-hal demikian ini kita harus antisipasi bersama,” ujarnya. (abdul hapid-magang)
Disbudparpora Kabupaten Cirebon Sosialisasi Sadar Desa Wisata
Selasa 09-10-2018,17:30 WIB
Editor : Dedi Haryadi
Kategori :